Penyebab Tewasnya Praja IPDN Sulut Mulai Terungkap

Laporan wartawan Tribun Manado Lucky Kawengian

TRIBUNNEWS.COM, TONDANO - Tabir misteri penyebab kecelakaan yang berbuntut meninggalnya seorang praja IPDN Sulut mulai terungkap.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Manado (Tribunnews.com Network), sebelum kegiatan pra menwa itu, ketua angkatan praja dan pengasuh melapor pada pimpinan IPDN Sulut untuk melakukan kegiatan dalam lokasi kampus.

Dalam laporan tersebut, pimpinan IPDN Sulut mengatakan kegiatan tidak bisa dilakukan karena tidak ada anggaran.

Larangan tersebut tidak dipatuhi karena pengasuh dan praja berembuk di ruang makan untuk tetap melaksanakan kegiatan dalam kesatriaan.

Dari perbincangan tersebut disepakati akan ada kegiatan pra menwa dalam bentuk lintas alam dalam lokasi kampus yang akan terdiri dari tujuh pos. Masing-masing pos akan dijaga oleh pengasuh.

Sampai hari yang ditentukan, praja dibagi dalam beberapa kelompok dan melakukan kegiatan lintas alam. Kejadian kecelakaan terjadi saat kelompok pertama yang diisi korban, Yonoli Untayana tiba di pos tiga dana akan menyeberangi kolam.

Saat berenang melintasi kolam itu korban kehabisan tenaga dan tenggelam.

Direktur IPDN Sulut, Roosje Kalangi mengakui jika kegiatan tersebut tidak sepengetahuan pimpinan IPDN Sulut.

"Sesuai prosedur harusnya ada penyampaian proposal kegiatan yang akan disetujui pimpinan IPDN Sulut. Namun dalam kejadian ini tidak ada prosedur seperti itu," ujarnya.