Pelemparan Molotov di Makassar Belum Dipastikan Teroris
Mabes Polri belum bisa menyimpulkan bila aksi pelemparan bom terhadap dua gereja di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri belum bisa menyimpulkan bila aksi pelemparan bom terhadap dua gereja di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (10/2/2013) dilakukan kelompok teroris.
"Sementara belum bisa dipastikan apakah pelakunya tergabung jaringan teroris atau tidak," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/2/2013).
Kepolisian mengungkapkan bahwa kelompok teroris yang sebelumnya diungkap di Makassar tidak menggunakan bom molotov melainkan bom pipa yang memiliki daya ledak cukup kuat.
"Belum bisa disimpulkan, karena penggunaan alatnya berbeda. Kalau yang pernah diungkap di Sulawesi Selatan umumnya (kelompok teroris) menggunakan bom pipa, bom tupperware, dan bom rantang," ujarnya.
Namun melihat dari aksinya, jelas aksi pelemparan bom molotov terhadap dua gereja di Makassar, Sulawesi Tengah tersebut bermaksud untuk mengadu domba masyarakat.
Untuk itu Mabes Polri mengimbau supaya masyarakat tidak terprovokasi dengan aksi tersebut.
"Aksi tersebut jelas merupakan bentuk provokatif supaya bisa mengadu domba antar umat beragama. Dengan aksi tersebut akan timbul rasa saling curiga di masyarakat, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman akhirnya muncul saling curiga di masyarakat, bila terus berkembang maka bisa menjadi konflik horizontal," kata Boy.