Supangat Dengar Suara Ledakan di Lubang Tambang
Supangat (42) pekerja tambang timah di lokasi IUP PT Timah, di sekitar Travo Mayang Desa Sukamandi Kecamatan

Laporan Wartawan Bangka Pos Rusmiadi
BANGKAPOS.COM, BELITUNG - Supangat (42) pekerja tambang timah di lokasi IUP PT Timah, di sekitar Travo Mayang Desa Sukamandi Kecamatan Damar Belitung Timur mendengar suara ledakan dari lubang galian tambang tempatnya bekerja, Sabtu (9/10/2013) sore sekitar pukul 15.30 WIB sebelum terjadi longsor dan menyebabkan lima orang pekerja tambang terperangkap.
Ia saat itu sedang menyantap nasi bungkus berada dipondok, didekat lokasi tambang timah, langsung bergegas menuju lubang galiang tambang, setelah mendengar suara ledakan yang berasal dari lubang galian tambang,
Warga Desa Sidomulyo Kecamatan Ari Kumbang Kabupaten Banyu Asin Sumatera Selatan ini, melihat permukaan tanah sudah menimbun lima rekannya, yakni Adi Kurnianto (24), Nur Kholik (31), Jasmo (35), Imam Tarofik (30), Edi Sumarno (38), yang saat itu masih berada didalam lubang galian tambang.
Ia sempat berjalan disekitar tanah yang longsor di lubang gailan tambang, sambil berteriak memanggil nama rekannya untuk memastikan ada tidaknya yang selamat.
Namun ia tak mendengar suara apapun, dari balik reruntuhan tanah longsor yang mengubur hidup-hidup lima rekan satu kampung halaman ini.
"Saya sebelumnya dibawa sama-sama mereka, paling baru sekitar setengah jam di pondok. Lagi makan nasi bungkus, tiba-tiba dengar suara ledakan duaaaaar...!, dari arah kolong (lubang galian tambang), saya langsung lihat ke kolong, tanah sudah menimbun mereka. Saya sempat teriak-teriak seperti orang gila, manggil nama mereka (korban), tapi nggak ada sahutannya," ungkap Supangat kepada bangkapos.com, saat di RSUD Beltim, Minggu (10/2/2013) malam.
Ia di rumah sakit saat itu menunggu jenazah rekannya Nur Kholik (31) yang baru saja ditemukan, untuk disemayamkan sebelum diberangkatkan ke kampung halamannya dengan menggunakan pesawat terbang, dari Bandara HAS Hanandjoeddin, Tanjungpandan, Belitung menuju Palembang, pada hari Senin (11/2/2013).
Saat sebelum kejadian naas menimpa lima pekerja tambang ini, Supangat menuturkan kelima rekannya saat itu sedang memperbaiki mesin. Lalu mencoba mesin yang sudah diperbaiki dengan membuang air menggenangi kolong, dialirkan ke sakan.
"Waktu itu sudah mau mulai melakukan aktivitas penambangan setelah mesin selesai diperbaiki dan air sudah mulai kering. Saya keatas menuju pondok untuk makan.
Belum selesai saya nyuap nasi bungkus tiba-tiba terjadi kejadian ini. Suara ledakan itu mungkin saat longsor datang menghantam pipa," tutur Supangat dengan nada sedih.
Dari lima pekerja tambang yang tertimbun, baru dua ditemukan yakni Adi Kurnianto dam Nur Kholik. Sedangkan Jasmo, Imam Tarofik dan Edi Sumarno belum ditemukan, dalam upaya pencarian pada hari Minggu (10/2/2013). Hingga Pukul 21.00 WIB upaya pencarian dihentikan dilanjutkan hari ini, Senin (11/2/2013).
Baca juga: