Romo Budhenk Bagi-bagikan Angpaw saat Misa Etnis Tionghoa
Lagu-lagu Mandarin, persembahan jeruk, dan membagi-bagikan angpaw mewarnai ibadah pada perayaan Tahun Baru Cina Imlek di Semarang


TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Ada pemandangan berbeda saat misa Minggu (10/2/2013) di Gereja Katolik St Fransiskus Xaverius, Semarang, Jawa Tengah.
Lagu-lagu Mandarin, persembahan membawa buah jeruk, dan membagi-bagikan angpaw mewarnai ibadah yang bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Cina Imlek (The Chinese New Year).
Aloys Budi Purnomo Pr sebagai Pastor Paroki Kebon Dalem merangkap Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Aguang Semarang membawa intensi syukur dan mohon berkat bagi umat yang merayakan Tahun Baru Imlek 2564.
Empat kali Misa Minggu yang sudah dimulai pada Sabtu Sore, 17.30 hingga Minggu Sore (pukul 05.30 WIB, 07.30 dan 17.30) semuanya diintensikan dalam rangka syukur dan mohon berkat memasuki Tahun Baru Imlek 2564.
Intensi itu ditandai dengan pembagian angpaw untuk anak-anak dalam empat kali Misa Minggu, serta pembagian jeruk dan kue kranjang bagi semua umat dalam Misa Minggu 07.30 dan 17.30 WIB. Romo membagi-bagikan angpaw atau amplop merah berisi uang usai komuni, pemberian roti dan anggur lambang meneruskan tradisi Yesus Kristus dalam perjamuan terakhir dengan murid-muridNya sebelum disalibkan.
"Dalam dua Misa Kudus tersebut, semua lagu dinyanyikan dalam bahasa Mandarin dengan iringan "er-hu", salah satu alat musik tradisional budaya Tiongkok. Paduan Suara Paroki Kebon Dalem "St Sisilia" menyemerakkan liturgi dengan lagu-lagu bernuansa Mandarin tersebut," ujar Romo Budhenk, sapaan pastor Aloys Budi Purnomo Pr.
Hal unik dijumpai setelah menerima jeruk dan kue kranjang, sambil memegang jeruk dan kue di tangan kiri dan kanan, Romo Aloys Budi Purnomo Pr mengajak umat berdoa, mempersembahkan jeruk dan kue kepada Tuhan agar dengan memakan jeruk dan kue tersebut, umat pun bisa saling menjadi berkat bagi sesama dan semesta.
"Itulah salah satu pemaknaan Tahun Baru Imlek bagi umat Tionghoa yang beragama Katolik!" kata Romo Budhenk.
Gereja Katolik St Fransiskus Xaverius berada di kompleks Situs Pecinan Semarang. Tepatnya di kawasan Jalan Gang Pinggir No 62 Semarang. Gereja yang dibangun dari bekas Rumah Abu yang direnovasi menjadi Rumah Tuhan. Perubahan status dirintis 76 tahun silam Rama Simon Bekman SJ untuk reksa pastoral khusus bagi umat Katolik yang berasal dari kalangan etnis Tionghoa.
Umat Paroki Kebon Dalem sekarang sebanyak 2.048 jiwa yang berasal dari kalangan etnis Tionghoa. Itulah sebabnya, setiap memasuki Tahun Baru Cina Imlek (The Chinese New Year), Gereja Katolik Pecinan Kebon Dalem pun menyambutnya dalam ritus iman Katolik. Orang menyebutnya misa inkulturasi Imlek.
Awal Tahun Baru Cina 2564, istimewa, karena jatuh pada hari Minggu. Itulah sebabnya, bagi ribuan umat Katolik beretnis Tionghoa yang tetap merayakan ekaristi pada hari Minggu yang bertepatan dengan awal Tahun Baru Imlek. (*)
Berita Terkait: Paus Benediktus XVI Mundur