Selasa, 7 Oktober 2025

Ayo! Olah Sampah Rumah Tangga Jadi Kompos

Sebagai ibu rumah tangga, terkadang kita bimbang dengan sampah. Kalau dibakar dapat membuat keluarga keracunan asapnya.

Penulis: Agustina Rasyida
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Ayo! Olah Sampah Rumah Tangga Jadi Kompos
TRIBUN KALTIM/Nevrianto Hardi Prasetyo
Operator mengolah sampah menggunakan alat Composter Komunal saat lanching di Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kaltim, Selasa (18/9). Pemkot Samarinda melaunching composter komunal merupakan alat untuk memproses sampah organik menjadi pupuk kompos. (TRIBUN KALTIM /NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai ibu rumah tangga, terkadang kita bimbang dengan sampah. Kalau dibakar dapat membuat keluarga keracunan asapnya. Tetapi kalau dibiarkan akan banyak binatang yang berkerumun.

Untuk sampah nonorganik, kita tidak mungkin mengolah sampah (plastik, kaleng, kaca), sebaiknya dikirim ke pengepul sampah sesuai jenisnya, kecuali jika di Rukun Tetangga memiliki bank sampah. Tetapi untuk sampah rumah tangga bisa diubah menjadi barang yang lebih berguna, yaitu pupuk kompos.

"Sisa dapur lebih gampang, kita bisa buat lubang biopori," ujar Hendra Aquan dari komunitas Transformasi Hijau kepada Tribunnews.com, kemarin.

Dengan biopori, sampah organik (sisa dapur) dapat dimasukan ke dalam lubang, dan secara alami akan terurai. Tetapi metode biopori memerlukan lahan yang cukup luas. Jika kita tak memunyai lahan luas, metode takakura dapat ditempuh.

Takakura merupakan pembuatan kompos dari sampah organik. Takakura menggunakan keranjang takakura atau bisa keranjang baju kotor yang terbuat dari plastik. Cara melakukannya adalah:

- Siapkan keranjang takakura.
- Lapisi bagian dalam keranjang dengan karton atau kardus bekas. Hal ini dilakukan agar menjaga suhu tetap hangat.
- Lalu letakkan sekam (sekam atau sekam yang dimasukkan ke kantong) di bagian paling bawah. Sekam ini berfungsi sebagai penyerap bau sampah.
- Selanjutnya taruh kompos yang sudah jadi (kompos bisa dimasukkan ke dalam kantong).
- Disusul dengan sampah organik.
- Letakkan kantong berisi sekam. Kita dapat menambah sampah organik di hari berikutnya. Tetapi setelah itu tutup dengan kantong sekam kembali.
- Terakhir tutup permukaan keranjang dengan stocking agar binatang tidak mudah masuk, dan letakkan tutup keranjang dengan rapat.

"Sampah bisa digunakan sebagai kompos itu tergantung banyaknya sampah yang dimasukkan. Kalau sudah penuh, dua atau tiga minggu, sampah bisa dipakai," jelas Hendra.

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved