Rabu, 1 Oktober 2025

23 DPC Tandatangani Surat Dukungan Kepada SBY

Surat pernyataan untuk mendukung langkah ketua majelis tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto 23 DPC Tandatangani Surat Dukungan Kepada SBY
Bendera Demokrat

TRIBUNNEWS.COM SEMARANG,  – Mendadak, ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Jawa Tengah Sukawi Sutarip memanggil pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) pada Sabtu (9/2/2013). Sebanyak 23 pengurus dari 35 DPC seJateng berkumpul di kediaman Sukawi di daerah Banyumanik, Semarang. Mereka menandatangi semacam surat pernyataan untuk mendukung langkah ketua majelis tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

 “Yang (tegas) menyatakan tidak hadir Cuma Cilacap. Lainnya saya telepon ada yang lagi sibuk atau tugas luar kota tapi pada prinsipnya mereka mendukung,” kata mantan wali kota Semarang 2000 hingga 2010 itu saat ditemui di rumahnya.

Dalam pertemuan yang berlangsung sejak siang hingga sore itu, para pengurus DPC menyatakan mendukung langkah SBY untuk mengambil alih kendali partai Demokrat. Bahkan, delapan poin yang dijabarkan SBY akan mereka laksanakan, termasuk masalah pembersihan kader Demokrat hingga tingkat bawah.

 Menurutnya, instruksi SBY sangat jelas. Permintaan agar Anas Urbaningrum untuk focus ke masalah hokum sebenarnya merupakan tanda yang jelas posisi Anas saat ini. Ia menganalogikan Anas seperti hakim tanpa palu. Posisi Anas yang melantik kader di provinsi Banten tidak menjadi urusannya.

 “itu urusannya DPP,” ucap Sukawi.

Ia mengatakan, surat yang ditandantangani pengurus DPC sekadar prapakta Integritas yang dipaparkan SBY. Nantinya, surat itu akan disampaikan ke DPP untuk dilihat SBY. Surat itu untuk menegaskan sikap kader Demokrat di Jawa Tengah.

 “besok (hari ini) ada pertemuan antar DPD di cikeas, nanti kami laporkan,” tambahnya.

Terkait konflik dengan DPC, pada pertemuan kemarin sore sikap beberapa DPC yang sebelumnya menentang DPD berubah 180 derajat. Bahkan, juru bicara yang mengatasnamakan 24 DPC yang berseberangan dengan DPD, M Abdullah dari DPC Purworejo menjadi yang pertama menandatangani surat pernyataan dukungan itu.

 Saat ia bertanya adakah usul atau pertanyaan, semua peserta rapat tidak ada yang mengajukan. Semuanya satu suara mendukung langkah SBY. Saat dirinya menyinggung masalah permintaan Musda pun tidak ada yang mengungkapkan pendapatnya.

“Jadi DPC-DPC datang semua dan saya sampaikan bahwa saya tidak akan menyinggung siapapun, tidak menyalahkan siapapun, apalagi sampai menunjuk nama, Saya hanya berkepentingan bahwa partai demokrat elektabilitasnya turun. Dan turunnya itu massif. Saya Fair kok,” ujar Sukawi.

Baginya yang terpenting adalah menstabilkan keadaan Demokrat terlebih dahulu sebelum gelaran pemilu 2014. Yang ironis menurutnya adalah elektabilitas partai Demokrat berbanding terbalik dengan SBY. Sementara elektabilitas SBY tinggi,elektabilitas partainya justru merosot tajam dari 22 persen hingga di bawah 10 persen.

 “ Dulu Demokrat melejit karena ekspetasi masyarakat terhadap democrat sungguh besar. Tapi ternyata kecewa dan terus turun. Oh, ternyata karena banyak kader-kader yang ‘kena’ (masalah hokum),” tandasnya.

 Masalah pembersihan kader tingkat DPC atau DPD, ia mengakui hal itu tetap wewenang DPP. Pihaknya hanya bertugas memberikan laporan sikap kader Demokrat di Jateng secara lengkap.

Terkait dengan Musda atau pergantian pimpinan DPD menurutnya saat ini sudah tidak efektif. Butuh waktu lama untuk proses Musda, sementara ajang pertarungan Pilgub dan Pileg segera dimulai. Tapi baginya tidak ada masalah jika dirinya diganti karena sebelumnya ia juga sudah mengajukan Musda selama lima kali tapi sellau kandas.(bbb)

Baca  juga :

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved