Pelatihan IT Kepada Anak Muda Digelar Dibo Piss dan Bank Mandiri
Ditengah pesatnya kecanggihan handphone, relawan Dibo Piss hadir untuk memberikan kontribusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ditengah pesatnya kecanggihan dan perkembangan bidang telekomunikasi terutama alat telekomunikasi handphone, relawan Dibo Piss hadir untuk memberikan kontribusi dalam bidang pelatihan. Bekerjasama dengan Bank Mandiri, relawan Dibo Piss memberikan pelatihan keterampilan Teknisi Ponsel dan Wirausaha.
Ketua Relawan Dibo Fiss, Firman Abadi mengatakan, jumlah pengguna seluler di Indonesia sampai dengan akhir 2011 telah mencapai 240 juta pelanggan. Ini, artinya pasar perbaikan telpon seluler sangat menjanjikan.
"Ini kegiatan rutin yang kita lakukan, jumlah peserta pada tahun 2012-2013 berjumlah lebih dari 100 peserta yang terbagi dalam lima angkatan dengan masing-masing angkatan berjumlah 20 orang," ungkap Firman saat membuka pelatihan dengan tema “Bersama Bank Mandiri Bina Generasi Muda Menuju Kemandirian," di Markas Dibo Piis, Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (8/2/2013).
Menurut Dibo panggilan akrab Firman Abadi pelatihan kali ini merupakan angkatan ke lima, pelatihan ini melingkupi wilayah Jabodetabek. Tujuan utamanya yaitu, memberikan kontribusi kepada anak-anak muda yang ingin berubah.
"Pesertanya juga bukan dari Slanker saja, terbuka untuk umum yang ingin mandiri, dan berubah," tuturnya.
Sementara itu AVP Bank Mandiri, Dadan Yonanda mengatakan kerjasama dengan Relawan Dibo Piss ini merupakan kerjasama yang kesekian kalinya. Bank Mandiri melihat, bahwa yayasan ini sudah memiliki pengalaman untuk melakukan kegiatan yang sifatanya kemanusiaan. “Mereka sudah punya pengalaman, dibidang pelatihan Handphone ini. Di tahun pertama, kami evaluasi ternyata manfaatnya luar biasa, kegiatannya berhasil. Sehingga, tahun ke dua 2012 kami menggandeng kembali,” kata Dadan.
Kegiatan CSR ini lanjut Dadan diharapkan bisa mengetaskan pengangguran dan membuka lapangan kerja dengan kemandiran yang sudah diberikan. Kegiatan ini sejalan dengan visi CSR Mandiri ini yaitu membangun Indonesia yang mandiri.
"Kedepan kami berharap, ada sebuah kegaiatan-kegiatan lain yang lebih maju," selorohnya.