Senin, 6 Oktober 2025

Mengerikan, Polusi Udara Beracun dari China Mulai Masuk ke Jepang

Polusi udara beracun China sudah mulai masuki Jepang terutama selatan Jepang, Fukuoka dan sekitarnya

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-inlihat foto Mengerikan, Polusi Udara Beracun dari China Mulai Masuk ke Jepang
TRIBUNNEWS.COM/RICHARD SUSILO
Tokyo tampak atas difoto dari Shinjuku, Selasa (5/2/2013).

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Polusi udara beracun China sudah mulai masuki Jepang terutama selatan Jepang, Fukuoka dan sekitarnya dan kini juga mulai masuki Tokyo dan sekitarnya. Banyak anggota masyarakat Jepang sudah resah di sana karena polusi udara tersbeut mengandung racun dapat membuat sakit terutama menjadi asma, sakit jantung dan kanker paru-paru.

"Mulai banyak telepon masuk ke kantor kami resah dengan polusi udara dari China yang beracun," papar seorang staf kementerian lingkungan hidup kepada Tribunnews.com, Selasa (5/3/2013).
 
"Benar kita tak menyangkal adanya polusi udara dari China," papar Yasushi Nakajima dari kementerian lingkungan hidup Jepang.

Atsushi Shimizu dari  National Institute for Environmental Studies (NIES) mengungkapkan, udara dan angin dari barat dtang ke Jepang dan memprihatinkan karena membawa debu partikel 2,5 mikrometer (2,5PM - Particulate Matter) dengan berat 50 mikrogram per kubik meter akhir-akhir ini di daerah Kyushu, Fukuoka dan sekitarnya.

Standar limit maksimum pemerintah Jepang yang normal sampai dengan 35 mikrogram, "Yang datang ke Jepang itu adalah partikel berbahaya, beracun," tekannya. Karena itu orang-orang yang berada di sana sebaiknya menggunakan masker, penutup hidup apabila ke luar rumah.

Profesor Toshihiko Takemura, dari  Kyushu University juga memperkirakan sekitar hari Selasa ini polusi udara dari China akan datang ke Jepang dan ini polusi yang berat, tekannya.

Karena itu para ahli mengharapkan pemerintah Jepang dapat menyarankan China agar mereka menggunakan filter di pabrik-pabriknya agar dapat mengurangi polusi yang dapat menjalar ke negara lain.

Masayuki Shima, seorang professor kesehatan masyarakat dari  Hyogo College of Medicine, juga telah menasehati masyarakat agar jangan sering ke luar rumah, sebaiknya sering di dalam rumah, terutama pada level PM 2,5 tersebut.

Polusi udara dari China itu sama besarnya seperti satu per 30 dari ketebalan sebuah rambut. Jadi sudah sangat berbahaya bagi paru-paru.

Sebuah survei baru-baru ini terhadap 19 rumah sakit di Jepang dengan pasien antara 8-15 tahun, yang berpenyakit asma ternyata meningkat akhir-akhir ini sebesar 10 persen. Survei dilakukan terus-menerus selama lima bulan terakhir ini.

Sebuah klub kesejahteraan di Toyama, Sukoyaka Kodomo, di perfektur Toyama, kini melarang anggotanya ke luar rumah. Jadi kalau mau bermain pun diminta agar di dalam rumah dan jendela rumah juga ditutup rapat.

Begitu prihatinnya udara Jepang saat ini gara-gara polusi udara China datang ke Jepang dan membawa partikel berbahaya, membuat sakit banyak orang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved