Partai Demokrat Terancam
Kondisi Partai Demokrat (PD) saat ini sedang terancam. Karena itu, perlu dilakukan langkah-langkah penyelamatan segera oleh Ketua Dewan
Isran Noor: SBY Harus Segera Bertindak
TRIBUNNEWS.COM SANGATTA- Kondisi Partai Demokrat (PD) saat ini sedang terancam. Karena itu, perlu dilakukan langkah-langkah penyelamatan segera oleh Ketua Dewan Pembina PD, Susilo Bambang Yudhoyono, agar kondisi partai tidak semakin terpuruk.
Penilaian ini disampaikan oleh Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur, yang juga Bupati Kutai Timur, Isran Noor. Dalam konferensi pers yang digelar di ruang Arau kantor Bupati Kutai Timur, Rabu (30/1/2012), Isran meminta SBY mengambil tindakan secara cepat dan tepat. Namun ia tidak bersedia merinci alternatif solusi yang diusulkannya.
"Saya sudah melakukan observasi di berbagai daerah di nusantara. Berdasarkan hasil observasi, termasuk hasil survei dari beberapa lembaga yang menunjukkan elektabilitas PD di bawah 9%, kondisi partai saat ini sangat parah. Tapi mudah-mudahan saya salah," katanya.
Kondisi ini pun ada kemungkinan semakin memburuk. Karena itu, atas tanggung jawab dan komitmen moral saya sebagai kader, saya berharap SBY segera mengambil tindakan cepat, tepat, akurat, akuntabel, dan sesuai prosedur untuk menyelamatkan PD yang terpuruk. Saya harap SBY mendengar ini," katanya.
Namun saat ditanyakan tentang langkah yang perlu diambil, Isran menyatakan SBY lebih tahu. "Saya tidak tahu caranya bagaimana. Beliau (SBY, red) lebih tahu," katanya. Wartawan berulang-ulang menanyakan hal yang sama, namun Isran enggan memberikan alternatif solusi. "SBY lebih tahu. Saya sebutkan caranya, belum tentu juga dipakai," katanya.
Meskipun demikian, ia sempat menyampaikan ada beberapa wacana yang berkembang di internal partai. Termasuk tentang kemungkinan digelarnya kongres luar biasa (KLB) ataupun penyampaian mosi tidak percaya dari pengurus daerah partai.
"Tentang KLB, memang ada aspirasi itu. Tapi mungkin sudah terlambat. Salah satu langkahnya, mungkin SBY bisa mengambil alih partai," katanya. Ia pun mengatakan ada berbagai mekanisme yang diatur dalam AD/ART partai yang bisa dilakukan secara legal. Namun kembali ia tidak merincinya.
Ketika ditanyakan apakah usulan penyelamatan partai sudah disampaikan pada SBY dan Anas Urbaningrum selaku Ketua Umum PD, Isran mengatakan sudah menyampaikannya. "Saya sudah menyampaikan usulan tersebut pada SBY. Beliau menanggapi dengan senyum tapi serius," katanya.
Adapun dengan Anas, ia juga sudah menyampaikan secara tidak langsung. "Secara tidak langsung saya pernah membicarakannya dengan Anas. Namun apa yang saya sampaikan tidak ditindaklanjuti. Akhirnya kondisinya semakin parah," katanya.
Lantas mengapa elektabilitas PD menurun drastis? Isran lagi-lagi tidak menyebutkan secara detail. "Mungkin karena ada oknum yang melanggar aturan dan sudah disebut-sebut. Seperti Nazaruddin, Menpora, juga Anas. Tapi mudah-mudahan saya salah," katanya.
Dalam pertemuan tersebut Isran juga membenarkan kabar pemecatannya dari kepengurusan DPP PD. "Ya, memang (dipecat, red). Dulu saya salah satu ketua di DPP. Sekarang tidak lagi. Tapi saya tidak perlu protes. Ada manfaanya juga saya dipecat. Sedikitpun saya tidak pernah sakit hati, protes, atau gara-gara itu bikin pernyataan ini," katanya.
Sebagai kader ia menegaskan akan tetap berkontribusi. Terkait alasan pemecatannya, Isran meminta media bertanya langsung pada Anas. "Tanyakan saja ke ketua umum. Sampai sekarang suratnya belum saya terima. Pernyataan ini saya buat bukan karena sakit hati. Saya
Punya tanggungjawab moral," katanya.
Hubungannya dengan Anas juga disebutnya masih baik. "Kami masih telepon-teleponan. Berbalas pantun. Saya juga sering mengingatkan beliau agar bertanggung jawab dan amanah. Tidak boleh kita memutuskan silaturahmi," katanya. Pada sisi lain, ia mengatakan sejauh ini juga masih percaya pada Anas.
Terkait pernyataannya yang menuding Demokrat kian terpuruk, Isran mengatakan tidak khawatir jabatannya sebagai Ketua DPD PD Kaltim terancam. "Itu tidak masalah. Pernyataan ini komitmen moral saya. No problem digeser," katanya.