Cegah Banjir, Dinas Pengairan Sidoarjo Kerahkan 22 Petugas Pintu Air
"Kita tidak hanya cukup berdoa saja. Ihtiyar lahir juga wajib. Kita memacu kinerja di lapangan," ujar Ir. Fatchur Rahman, Kadin PU Pengairan Sidoarjo

Laporan dari Mustain wartawan surya
TRIBUNNEWS.COM,SIDOARJO - Sebagai antisipasi banjir dari melubernya air sungai, serta mampetnya berbagai saluran karena tertutup sampah, Dinas PU Pengairan Sidoarjo mengerahkan 22 petugas pintu air, dari 42 pintu air (Dam) yanga ada di wilayah Sidoarjo.
"Kita tidak hanya cukup berdoa saja. Ihtiyar lahir juga wajib. Kita memacu kinerja di lapangan. Kemarin Surabaya banjir dan alhamdulillah Sidoarjo tidak banjir, karena petugas sudah kita kerahkan," ujar Ir. Fatchur Rahman selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Sidoarjo, saat ditemui dalam acara Istighosah Rutin bulanan diu kantornya, Rabu (30/1/2013).
Salah satu penyebab banjir yang terjadi di Sidoarjo selama ini kata Fatchur Rahman, diantaranya masalah sampah sungai. Agar sungai terlihat bersih dari sampah, DPU Pengairan Sidoarjo terutama di masing-masing UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah untuk membersihkannya.
Seperti di aliran sungai Desa Gisik Cemandi tersebut merupakan tumpukkan akhir sebelum masuk laut, dalam petugas mengangkut 8 truk sampah perharinya .
"Jadi sampah-sampah yang mengalir dari arah Sukodono, Gedangan, Sedati telah menumpuk disana. Sehingga terjadi penumpukan yang luar biasa, sehari kita mengangkut 8 truk sampah," .
Menurut Fatchur Rahman, bahwa di aliran sungai Desa Gisik Cemandi tersebut merupakan tumpukkan akhir sebelum masuk laut.
"Jadi sampah-sampah yang mengalir dari arah Sukodono, Gedangan, Sedati telah menumpuk disana. Sehingga terjadi penumpukan yang luar biasa. Warga seenaknya saja membuang sampah ke sungai, kita menghimbau agar warga tidka membuang sampah ke sungai," tegasnya.
Sementara itu lanjut Fatchur, jumlah pengaturan pengambilan sampah di titik-titik sungai itu telah diatur oleh tiap UPT di bawah Dinas PU Pengairan, yakni UPT Sumput, Trosobo, Prambon dan Porong. Mereka yang tugas melakukan pengambilan sampai sesuai wilayahnya.
"Sidoarjo harus bebas banjir dan ini perlu kekompakan petugas da (penjaga pintu air). Kita juga punya dua pompa air di Kedung pandan dan di sebelah Klenteng, untuk mengantisipasi air sungai meluap," tukasnya.
Keberadaan sungai di wilayah Sidoarjo sangat penting kata Fatchur Rahman, selain untuk mendukung ketahanan pangan, juga untuk pengendalian banjir, serta penyedia bahan baku PDAM.
"Untuk itu kami kerahkan 22 petugas penjaga air di 42 pintu air dan ini memerlukan kekompakan dan perhatian serius. Juga partisipasi warga agar tidak membuang sampah ke sungai," harapnya.
Bahkan untuk mendoronga kekompakan diantara karyawan di lingkungan 4 UPTD Pengairan, pihaknya tiap bulan menggelar istighosah rutin di kantor Dinas Pekerjaan UMU pengairan Sidoarjo, sebulan sekali yang diikuti kurang lebih 250 orang.
"Istighosah sebagai kegiatan rutin, guna meningkatkan silaturrahmi dan kekompakan diantara kita," ujar Fatchur.