Sabtu, 4 Oktober 2025

36 Hari, Jenazah TKW Taiwan Baru Datang di Blitar

"Gimana lagi mas, ini sudah kami anggap musibah bagi keluarga saya," ujarnya.

zoom-inlihat foto 36 Hari, Jenazah TKW Taiwan Baru Datang di Blitar
ilustrasi mayat

Laporan dari Imam taufiq wartawan surya

TRIBUNNEWS.COM,BLITAR - Sekitar 36 hari, jenazah Ny Eni Dwi Ningsih (33), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dusun Bakung Selatan RT 03/RW 03, Desa/Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, yang dikabarkan tewas bunuh diri di Hongkong, Selasa (29/1) dini hari, baru tiba di rumah duka.

Begitu tiba dengan dibawa mobil ambulan PT, yang memberangkatkannya ke Hongkong, langsung disambut isak tangis keluarga dan saudaranya.

Sekitar pukul 10.00 WIB, jenazah korban dimakamkan di pemakaman umum desanya. Edi Kasmianto (34), suami korban mengaku sudah ikhlas dengan kepergian istrinya selama-lamanya dan tak akan menuntut pada pihak manapun. Baginya, itu dianggap sebuah musibah.

"Gimana lagi mas, ini sudah kami anggap musibah bagi keluarga saya,"
ujarnya.

Seperti dikabarkan, korban tewas diduga bunuh diri dan jasadnya ditemukan di dalam toilet di Rumah Sakit (RS) Luo Dong Shen Mu, Taipe, dengan kondisi pintu kamarnya terkunci dari dalam, Rabu (26/12) pagi lalu atau sekitar pukul 10.00 WIB waktu Taiwan.

Saat ditemukan, kondisi korban bersimbah darah dengan beberapa luka tusuk di tubuhnya seperti di leher sebelah kanan dan perut sebelah kanan. Di dekat mayatnya, ditemukan pisau yang masih berlumuran darah.

Edi saat itu menceritakan, beberapa jam sebelum istrinya dibawa ke RS oleh agency karena tensinya ngedrop, sempat menelpon dirinya sekitar pukul 05.00 waktu Taiwan.

Selain tanya kabar anaknya, Fina (8), juga bilang kalau bulan ini (Desember), belum bisa kirim uang karena belum sempat menstransfer akibat kesibukannya. Ia juga mengatakan belum bisa pulang karena kontrak kerjanya masih kurang 8 bulan lagi.

Yang aneh dan tak seperti biasanya, saat telepon itu korban sempat curhat. Katanya, ia habis dimarahi majikannya dan diancam akan dikembalikan ke agency-nya. Bahkan, ia
sudah disiapkan tiket pulang ke Indonesia oleh majikannya.

Penyebabnya, cukup sepele. Bertepatan sehari sebelum natal, korban disuruh
membersihkan rumah majikannya, yang tak ditempati setiap hari. Karena jaraknya cukup jauh dari rumah yang ditempati majikannya, korban tak pulang dan menginap di rumah yang habis dibersihkan itu. Alasannya, capek sehingga ketiduran. Namun, majikannya malah marah-marah dan mengancam akan memulangkannya.

Padahal, bersih-bersih rumah itu bukan tugas istrinya. Tugas istrinya adalah merawat orangtua majikannya yang bernama Chen Cheng Tsun, di Taipe. Sejak dimarahi dan diancam akan dipulangkan, korban terus kepikiran hingga akhirnya jatuh sakit.

Selanjutnya, ia dibawa ke RS oleh agennya karena tensinya ngedrop. Baru beberapa jam dirawat di RS, korban ditemukan tewas mencurigakan.

Di Taiwan, korban sebagai perawat orang tua dengan gaji Rp 4,5 juta per bulan dan dipotong selama tiga bulan oleh agen. Selama itu pula korban sudah mengirimkan uang ke keluarganya sebanyak tiga kali atau senilai Rp 12 juta.

Kepada wartawan, Edi mengaku tiga hari sebelum kejadian itu dirinya bermimpi. Dalam mimpinya, istrinya terjebur ke laut dan tak muncul kembali. Namun, dirinya yang sudah berusaha menolong namun tak berhasil.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved