Selasa, 7 Oktober 2025

Warga Dabo Rindukan SPBU

Warga di Dabo Singkep kembali kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Warga Dabo Rindukan SPBU
WARTA KOTA/ANGGA BN
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, LINGGA --   Warga di Dabo Singkep kembali kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Beberapa kios yang biasa menjual, banyak yang memilih tutup. Sebagian yang lain hanya memajangkan minyak tanah.

"Bensin sudah susah lagi. Sudah tiga kios saya cari, tapi tidak ada bensin. Di tempat yang biasanya selalu ada pun sudah kosong," kata Nur.

Ia mengaku baru mendapatkan premium di sebuah kios mengarah ke pelabuhan Dabo. Di kios itu pun para pembeli sudah mengantre.

Menurutnya, kelangkaan premium itu membuat kios yang masih menjual bensin diserbu warga sehingga habis lebih cepat. Menurutnya, kelangkaan premium ini sudah terjadi sejak beberapa waktu namun masih ada beberapa kios yang menjualnya. Sedangkan untuk harga, masih relatif stabil.

"Sudah sering kali kekurangan bensin. Sebaiknya ada SPBU di sini. Biar harganya murah dan bensinnya selalu tersedia. Yang punya motor juga sudah banyak," ujarnya.

Warga lainnya pun mendukung sekali bila ada SPBU di Dabo Singkep. Menurutnya, Dabo sudang layak memiliki SPBU layaknya kota kota lain. "Kalau ada SPBU, itu lebih bagus lah. Tapi bensinnya juga harus ada. Kalau ada SPBU tapi bensinnya sering tak ada, ya sama saja," ujarnya.

Sementara penjual, mengaku tidak mengetahui tentang kelangkaan tersebut. Ia mengaku kondisi seperti sudah kerap terjadi dan ia mengaku biasa saja. Ia sudah memesan ke distributor tetapi belum dikirim juga. "Saya sudah pesan, tapi belum dikirim. Tak tau kapan, apa besok atau lusa," katanya.

Pedagang lainnya mengakui, dengan kelangkaan premium seperti, biasanya ia mencoba membeli jatah orang lain dengan harga selisih Rp 100 ribu per drumnya. Harga normal bensin per drum hingga sampai ke tempat Rp 1,1 juta. Namun terkadang juga tidak mendapatkan.

"Besok katanya sudah diantar. Ya, kalau tak pandai pandai kita susah dapat jatah," katanya. Saat ini banyak penjual bensin eceran yang sedang mengurus perpanjang surat izin tempat usaha. Ia menduga hal itu juga yang menyebabkan banyak pemilik kios masih memilih tutup. (Tribun Batam/arm)

Baca juga:


Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved