Sabtu, 4 Oktober 2025

Banjir Dahsyat Jakarta

Hartati Murdaya dan Miranda Syok Rutan KPK Kebanjiran

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengevakuasi tahanannya dari Rutan KPK yang berada di basement gedung KPK ke Rutan

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Hartati Murdaya dan Miranda Syok Rutan KPK Kebanjiran
KOMPAS/LASTI KURNIA
Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, tampak berubah bak aliran sungai akibat tergenang banjir, Kamis (17/1/2013). Lewat pantauan udara bersama helikopter Polisi Udara Polda Metro Jaya dengan pilot Ajun Komisaris Nurhadi, tampak banjir meluas, tak hanya di permukiman, jalan protokol, namun juga fasilitas umum seperti stasiun dan terminal. KOMPAS/LASTI KURNIA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengevakuasi tahanannya dari Rutan KPK yang berada di basement gedung KPK ke Rutan KPK yang berada di Pomdam Guntur Jaya, Kamis (17/1/2013) sore.

Evakuasi dilakukan menyusul banjir yang menerjang kantor superbody tersebut.

Dikabarkan, dua penghuni rutan yang terletak di basement gedung KPK sempat stres dan syok lantaran air yang masuk hingga ruang tahanan.

Dua tahanan KPK itu yakni, terdakwa kasus suap terkait pengurusan Hak Guna Usaha (HGU) Siti Hartati Murdaya dan terdakwa kasus cek pelawat, Miranda Swaray Goeltom. Terlebih, Hartati dan Miranda sebelum ditahan memang terkenal dengan kehidupan glamournya.

"Saat banjir masuk ke kamar, Miranda dan Hartati stres. Mereka semua panik," kata pengacara Hartati, Dodi Abdul Kadir saat ditemui usai evakuasi tahanan KPK, di kantor KPK, Jalan Jakarta, Kamis malam.

Dodi yang juga merupakan pengacara Miranda mengungkapkan hal tersebut setelah berbincang dengan kliennya.

Menurut Dodi, bukan hanya kliennya dan Miranda yang stres. Ratna Dewi Umar tersangka kasus dugaan korupsi alat kesehatan dan Neneng Sri Wahyuni, juga sempat mengalami tekanan cukup hebat.

"Banjir Itu buat panik semuanya. Semua menjadi panik dan stres, menimbulkan tekanan kejiwaan sendiri. Ya, kalian tahu keadaannya. Di dalam rutan sudah ada pressure apalagi dengan adanya banjir seperti ini," kata Dodi.

Dodi memang sengaja datang ke KPK sejak tadi siang. Pasalnya, mendapat kabar kliennya dievakuasi karena banjir.

Meski tak keberatan kliennya di evakuasi ke Rutan Guntur, Dodi sedikit menyindir KPK. Menurut Dodi, sebagai lembaga penegak hukum, KPK seharusnya sudah mengantisipasi kejadian tersebut.

"Ketentuan-ketentuan itu sudah ada, kalau itu dipahami kejadian ini dapat diperkecil kemungkinannya. Saya menghimbau kejadian ini sebagai pelajaran kepada penegak hukum, termasuk hal menentukan ruang tahanan. Agar hal ini tidak terulang kembali," ujarnya.

Saat disinggung soal kenyaman dan fasilitas antara Rutan Guntur dan KPK, Dodi lebih mengedepankan Rutan Guntur.

"Secara kemanan sudah lebih terbukti, itu (rutan Guntur) dibangun sebagai rumah tahanan, ini kan (Rutan KPK) basement lalu dijadikan ruang tahanan, ini harus diperhatikan demi aspek kemanusiaan. Ini (rutan KPK) harus dipertimbangakan kembali, ini layak atau tidak," imbuhnya.

Kendati demikian, Dodi mengapresiasi langkah cepat KPK dalam menanggapi musibah banjir ini. Apalagi, para petugas KPK bergerak cukup cepat untuk menangani para tahanan yang berada di rutan, termasuk untuk tahanan wanita.

"Tapi untungnya KPK sigap sehingga hal-hal yang tak dinginkan terhindari," imbuhnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved