Dua Pemerkosa Ibu Guru Dihadiahi Timah Panas
Polsek Loa Janan, Polres Kukar dan Polda Kaltim akhirnya berhasil meringkus beberapa pelaku pencurian disertai pemerkosaan yang terjadi di Dusun

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Januar Alamijaya
TRIBUNNEWS.COM, TENGGARONG - Setelah melakukan penyelidikan secara marathon aparat gabungan yang terdiri dari Polsek Loa Janan, Polres Kukar dan Polda Kaltim akhirnya berhasil meringkus beberapa pelaku pencurian disertai pemerkosaan yang terjadi di Dusun Sari Mulya, Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Selasa (15/1/2013) dinihari.
Dalam penangkapan itu berhasil diamankan 2 orang pelaku utama yakni Sapruddin alias Budi serta Sopi yang turut serta melakukan pencurian keji disertai pemerkosaan terhadap seorang guru berinisial NA yang dilakukan di belakang rumah korban.
Dalam keterangan persnya di depan para wartawan, Jumat (18/1/2013) Kapolres Kukar AKBP I Gusthi Kade Budhi menjelaskan secara keseluruhan saat ini polisi berhasil meringkus 6 orang tersangka termasuk penadah hasil barang rampasan pelaku.
Pengungkapan kasus ini bermula dari adanya informasi polisi yang mendengar akan terjadi transaksi jual beli laptop kepada Dahlan yang saat ini diperiksa sebagai saksi di Jl Cipto Mangunkusumo Kecamatan Loa Janan pada hari Rabu kemarin.
Dari informsai tersebiut polisi langsung meluncur ke tempat kejadian dan disana berhasil mengamankan Ahmadin bersama 2 buah laptop yang salah satunya diduga merupakan barang yang diambil di rumah korban NA pada malam kejadian.
Berbekal penangkapan itu kemudian penyelidikan terus dikembangkan dan akhirnya dari mulut Ahmadin keluar nama Juhairin serta Saprudin salah seorang pelaku utama yang memberikan laptop tersebut kepada dirinya untuk dijual.
Saat akan ditangkap Saprudin coba memberikan perlawanan kepada polisi hingga ia baru berhasil dilumpuhkan ketika aparat yang menyergapnya menembakkan timah panas di bagian kakinya.
Selain itu polisi juga berhasil mengorek keterangan dari Saprudin tentang seluruh anggota lainnya yang ikut serta dalam perampokan sadis ini yang terdiri dari Sopi, Samhadi, Dula serta Nurdin yang dianggap selaku pimpinan kelompok dan aktor utama dari aksi ini.
Saat ini aparat tim gabungan masih terus memburu pelaku lainnya termasuk sang aktor utama Nurdin untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.