Jumat, 3 Oktober 2025

Banjir Dahsyat Jakarta

Banjir Jakarta, BNI Tetap Layani Nasabah

BNI mencatat ada 57 ATM dan 27 outlet yang terhenti operasionalnya, namun secara keseluruhan, BNI tetap hadir melayani nasabahnya.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
zoom-inlihat foto Banjir Jakarta, BNI Tetap Layani Nasabah
IST
Suasana di Kantor Bank Negara Indonesia (BNI) di Jakarta belum lama ini. BNI memfasilitasi perdagangan Indonesia dengan China melalui layanan elektronik BNI Smart Trade.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) memastikan operasional perbankan terhadap nasabah tidak terganggu bencana banjir yang melanda beberapa lokasi di Jabodetabek. BNI mencatat ada 57 ATM dan 27 outlet yang terhenti operasionalnya, namun secara keseluruhan, BNI tetap hadir melayani nasabahnya.

Tribuana Tunggadewi, Corporate Secretary BNI, mengatakan sampai dengan saat ini, dari total ATM BNI di Jabodetabek yang berjumlah 2.566 ATM, sebanyak 57 ATM terkena dampak banjir. Ini antara lain karena akses menuju ATM banjir, listrik di lokasi mati,dan sebagian kecil terendam.

“Sedangkan total outlet di Jabodetabek sebanyak 478 outlet dan yang terkena dampak banjir sebanyak 27 outlet. Ini pada umumnya disebabkan akses masuk menuju outlet terhalang. Outlet yang tidak terkena dampak banjir tetap beroperasi seperti biasa. Transaksi internet banking dan SMS banking berfungsi dengan baik,” ujarnya kepada Tribunnews.com.

BNI telah mengantisipasi dampak banjir di Jakarta dan sekitarnya sejak November 2012, sehingga imbas terburuk akibat deraan bencana alam ini dapat ditekan seminimal mungkin. BNI mendasarkan tindakan antisipasinya atas data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG menyatakan bahwa curah hujan diperkirakan cukup tinggi dan berpotensi banjir pada rentang waktu November 2012 hingga Januari 2013. BMKG memperkirakan, tingkatan imbas bencana di setiap wilayah akan berbeda-beda, ada yang terkena banjir tinggi, menengah, rendah, atau aman.

“Kami menyediakan perangkat cadangan lengkap yang dapat digunakan segera, sehingga pemulihan fasilitas operasional yang terganggu bencana dapat dilakukan secara cepat,” tutur Tunggadewi.

BNI menetapkan, kantor wilayah, kantor cabang, atau sentra layanan yang berpotensi terkena dampak banjir tinggi, menengah, dan rendah diminta untuk melakukan langkah-langkah antisipasi menghadapi bahaya banjir. Selain menjaga kenyamanan nasabah dalam bertransaksi, staf BNI diminta tetap menjaga keamanan dirinya dan aset bank.

Sebagai bagian dari langkah antisipasi, seluruh kantor wilayah BNI telah menyiapkan prosedur evakuasi dengan melengkapi sarana evakuasinya, termasuk antara lain menyediakan kantong-kantong khusus penyelamatan dan pemindahan aset berharga. BNI menanamkan kesadaran atas implementasi Business Continuity Management di unitnya masing-masing, sehingga jika terjadi bencana banjir sudah dapat memastikan kesiapan organisasi Crisis Management Team.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved