Pasangan GanTeng Diminta Perjuangan Nasib Guru Honorer
AGBI Sumut)meminta pasangan Cagub dan Cawagub Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi
TRIBUNNEWS.COM , MEDAN -Assosiasi Guru Bersatu Indonesia (AGBI) Sumatera Utara (Sumut) meminta pasangan Cagub dan Cawagub Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi memperjuangankan nasib guru bantu dan honerer. Selama ini, tingkat kesejahteraan guru bantu dan honorer masih sangat rendah ditengah tingginya tanggungjawab mencerdaskan anak bangsa.
Harapan ini disampaikan Ketua AGBI Langkat, Santa Sembiring saat bersilaturahmi dengan Cawagub Tengku Erry Nuradi di Rumah Silaturahmi GanTeng, Jl. Adam Malik nomor 5, Medan, Jumat (11/1/2013).
Lebih lanjut Santa mengatakan, seluruh guru bantu dan honorer yang bernaung dibawah AGBI berharap pasangan nomor urut 5 memiliki program tersendiri menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi guru bantu dan honorer di Sumut seperti sertivikasi, penerbitan Nomor Unit Tenaga Pokok Pendidikan, tunjangan fungsional, kesejahteraan guru dan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"AGBI kini tersebar di 19 Kabupaten/Kota di Sumut. Semua memiliki keluhan yang sama. Karena itu kami berharap pasangan GanTeng merespon permasalahan guru bantu dan honorer," sebut Santa.
Santa juga meminta pasangan GanTeng tidak menghapuskan tunjangan fungsional non PNS sebesar Rp 250 ribu perbulan dan dana bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) sebesar Rp 60 ribu khusus bagi guru bantu dan honorer yang telah lulus tersertivikasi. Lazimnya, tunjangan dan bantuan tersebut dikucurkan perenam bulan sekali.
"Selama ini guru bantu dan honorer yang telah lulus sertifikasi tidak lagi mendapatkan tunjangan fungsional non PNS dan bantuan Pemprovsu. Kami berharap tunjangan itu tetap ada, sama seperti yang didapatkan PNS," keluh Santa.
Persoalan lain, sebut Santa, guru bantu dan honorer di bawah Kementerian Agama di Langkat belum menerima dana sertifikasi secara penuh. Untuk sementara, dana sertivikasi yang diterima baru dua bulan dari enam bulan yang dijanjikan dengan besaran Rp 1.5 juta perbulan.
"Kami juga berharap Kementerian Agama juga mempercepat pengeluaran nomor registrasi guru bantu dan honorer lulusan 2011 dan 2012," sebut Santa.
Cawagub Sumut Tengku Erry Nuradi mengatakan, pemimpin Sumut mendatang akan mencari solusi terkait permasalahan guru bantu dan honorer.
"Kapasitas saya saat ini masih sebagai Bupati Serdang Bedagai. Belum memiliki kewenangan mengambil kebijakan di tingkat Sumatera Utara. Tetapi keluhan ini menjadi cacatan penting bagi saya untuk kedepan," sebut Erry.
Menurut Erry, Sumut memungkinkan melakukan terobosan dengan menghapuskan status guru bantu dan honorer di sekolah negeri.
"Tahap awal, penghapusan guru bantu dan honorer di sekolah negeri. Tahap selanjutnya menyusul guru bantu dan honorer di sekolah swasta. Tetapi pengangkatan guru ini harus mengikuti tata cara yang ada dan harus memenuhi standarisasi profesi seperti sertifikasi dan lain sebagainya," sebut Erry.(rif/tribun-medan.com)
Baca Juga :
- PKS Optimis Tenggu Erry Bisa Lebih Berkarya Dampingi Gatot di Sumut 8 menit lalu
- Bupati Melawi Siap Digugat 12 menit lalu
- Sekitar 19.647 Rumah di 44 Kecamatan Banten Terendam Banjir 27 menit lalu