DNS Server Situs SBY di Texas akan Digandakan
Situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, www.presidensby.info, Rabu (9/1/2013) pagi, diserang oleh peretas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, www.presidensby.info, Rabu (9/1/2013) pagi, diserang oleh peretas (hacker). Kelompok yang menamakan dirinya "jemberhacker team" menggantikan tampilan situs yang menjadi salah satu penyampai informasi dan berita terkait kegiatan Presiden ke masyarakat.
Mengenai hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkoinfo) Tifatul Sembiring memastikan bahwa bukan server presidennya yang dihack.
"Yang di-hack adalah Domain Name System (DNS) yang dipakai oleh situs presiden. Yaitu soft player yang ada di Texas. Jadi ada namanya, jemberhacker dia mengalihkan IP address ke jemberhacker," ungkap Tifatul kepada wartawan termasuk Tribunnews.com, di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/1/2013).
Sekali lagi, Tifatul menegaskan sebetulnya yang terjadi bukan hacking atau peretasan dalam situs presiden. Tapi mengalihkan IP addres yang ada di DNS yang ada di soft player di Texas.
"Itupun pulih dalam beberapa jam kemudian karena masih dalam tangung jawabnya DNS Server itu semacam TCP," ujarnya.
Lalu apa solusi atas permasalahan itu? Menurut Tifatul, pihaknya akan mengambil langkah memindahkan DNS server situs presidensby.info ke Indonesia.
Atau, kata dia, selain di Texas, dibuatkan pula cadangan sebagai alternatif seperti kasus dihacknya situs pemerintah israel.go.il ketika perang melawan palestina oleh Anonymous (pihak tidak dikenal).
"Mereka (pemerintah Israek-red) rupanya punya server DNS cadangan di Jerman, sehingga saat dihack mereka aman. Kita perlu mengambil langkah-langkah yang tidak di satu tempat DNS servernya situs presiden," jelasnya.
Lebih lanjut Tifatul memperkirakan motif hacker menyerang situs Presiden SBY. Menurutnya itu terkait reputasi atau prestasi hacker itu sendiri di mata sesamanya, selain faktor ekonomi.
"Bagi mereka itu prestasi sendiri. Dari underground mereka sudah memasang bendera kalau saya sudah meretas situs presiden. Bagi mereka seperti itu," menurutnya.