Senin, 6 Oktober 2025

Gubernur Dukung Fly Over Samarinda

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengaku mendukung pembangunan dua fly over di Samarinda.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Gubernur Dukung Fly Over Samarinda
Tribun Kaltim/NEVRI
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menuju mobil sembari menjawab pertanyaan sejumlah wartawan seusai diperiksa tim Jaksa Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung di Ruang Aspidsus Kantor Kejati Kaltim, Samarinda Seberang, Rabu (7/11/2012).Awanga diperiksa selama lima jam sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi divestasi 5 persen saham PT KPC (Kaltim Prima Coal) senilai Rp 576 miliar. (TRIBUN KALTIM /NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto

TRIBUNNEWS.COM SAMARINDA, - Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengaku mendukung pembangunan dua fly over di Samarinda. Hal ini diungkapkan Awang usai mengikuti upacara HUT ke 56 Pemprov Kaltim, di Stadion Madya Sempaja, Rabu (9/1/2013).

"Tentu saya sangat mendukung untuk mengatasi kemacetan. Kita akan lihat nanti pemaparan dari Pemkot Samarinda," ujar Awang, singkat.

Terpisah, Wakil Walikota Samarinda, Nusyirwan Ismail menuturkan Pemkot akan melakukan ekspose di hadapan gubernur paling lambat pekan ke dua Januari ini. "Rencananya Pak Wali (Syaharie Jaang) ekspose itu tanggal 9 atau 10. Tapi ternyata di tanggal itu jadwal Pemprov sangat padat. Yang jelas, paling lambat pekan ke dua kita sudah ekspose," ujar Nusyirwan.

Ekspose dihadapan gubernur mutlak dilakukan, mengingat pembangunan dua fly over memerlukan dana yang tidak sedikit. "Ya kita harap Pak Gubernur langsung yang hadir, biar beliau mendengar langsung pemaparan kita. Karena kan beliau juga yang finalkan keputusannya nanti," harap Nusyirwan.

Diketahui, dua fly over direncanakan di bangun di Samarinda yakni simpang Jl Juanda dengan Jl AW Syahranie (persimpangan Air Hitam), dan Otista (Jl Otto Iskandardinata-Jl Awang Long). Kedua fly over ini diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp 400 miliar.

Khusus untuk fly over Otista (Jl Otto Iskandardinata-Jl Awang Long) diperkirakan menelan biaya Rp 300 miliar lebih. "Yang Otista kita harapkan bantuan provinsi, karena memang lebih besar, dan tingkat kompleksitasnya tinggi," kata Nusyirwan. (*)

Baca  Juga  :

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved