Sabtu, 4 Oktober 2025

Mengapa Pria Harus Khawatirkan Ukuran Mr P? Perempuan Cuek Kok

Ukuran penis atau Mr. P merupakan topik yang sering dibicarakan dalam diskusi kecil. Tak hanya dibicarakan perempuan, tetapi juga laki-laki.

Penulis: Agustina Rasyida
zoom-inlihat foto Mengapa Pria Harus Khawatirkan Ukuran Mr P? Perempuan Cuek Kok
Gawker
ILUSTRASI

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Agustina N.R

TRIBUNNEWS.COM - Ukuran penis atau Mr. P merupakan topik yang sering dibicarakan dalam diskusi kecil. Tak hanya dibicarakan perempuan, tetapi juga laki-laki.

Menurut studi psikiater sekaligus psikoanalis dari University of Pennsylvania, Lawrence D. Blum, MD selama bertahun-tahun, sebagian besar pasien laki-lakinya mengkhawatirkan penis mereka "lebih kecil daripada rata-rata", bagaimana seharusnya memahami tantangan "terlalu kecil", serta mengapa mereka berpikir wanita khawatir tentang ukuran Mr. P.

Sebagian besar pikiran dan perasaan tentang hal tersebut diresapi dengan kekhawatiran dari masa kanak-kanak, karena fantasi masa kecil. Dalam pikiran anak dan orang dewasa, Mr. P lebih besar selalu lebih baik. Bahkan mereka melakukan usaha untuk memerbesar ukuran Mr. P. Mereka juga berpikir bahwa perempuan menolak mereka yang mempunyai ukuran kecil.

Ironisnya, ketika laki-laki sibuk berimajinasi bahwa perempuan ingin Mr. P besar, para perempuan lebih suka laki-laki yang memiliki kepercayaandiri cukup dan tidak khawatir dengan ukuran Mr. P.

"Saya jarang mendengar pasien perempuan yang berkomentar tentang ukuran penis pasangannya, mereka banyak peduli pasangannya percaya diri, layak, dan selalu memerjuangkan dirinya sendiri dan orang lain," lanjut pria yang bekerja di Psychoanalytic Center of Philadelphia.

Bahkan menurut para perempuan, ukuran Mr. P terlalu besar dapat "menciderai" fantasi. Jika laki-laki tetap ingin membesarkan ukuran penis dan berfantasi memiliki ukuran yang lebih besar (sewaktu anak kecil), mereka membutuhkan terapi psikoanalitik untuk membantu memisahkan fantasi ketika anak-anak dan realitas ketika dewasa.

"Ketika mereka mampu memisahkan fantasi masa kecil dengan melakukan pekerjaan seperti bekerja dengan baik di dunia dan peduli sesama, mereka merasa lebih bagus dengan diri mereka sendiri, dan pasangan mereka bahagia," tandasnya.

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved