Jalur Banjar-Majenang Belum Normal
Arus lalu lintas jalur selatan Jawa Barat-Jawa Tengah via Banjar-Majenang belum normal, Minggu (6/1/2013) sore.
TRIBUNNEWS.COM BANJAR - Arus lalu lintas jalur selatan Jawa Barat-Jawa Tengah via Banjar-Majenang belum normal, Minggu (6/1/2013) sore. Aktivitas pembersihan jalan dari timbunan puing longsor masih berlangsung di tiga titik longsor di sisi perkebunan karet Blok Warung Batok, Gunung Tilu, RT 03 RW 13, Desa Panulisan Timur, dan Dusun Manggasari, RT 03 RW 10, Desa Panulisan Tengah, Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap. Sejak pukul 15.00 kendaran sudah bisa lewat, tapi baru kendaraan besar seperti truk, bus, dan tronton yang diperbolehkan melintas.
"Itu pun masih dengan sistem buka-tutup, searah-searah. Kendaran kecil atau mobil pribadi masih dialihkan ke jalur alternatif lewat Langensari, baik dari arah Jabar maupun dari arah Jateng. Kondisi jalan belum sepenuhnya normal. Pengerjaan penyingkiran puing longsor masih berlangsung " ujar Kabag Ops Polresta Banjar, Kompol Najmudin, kepada Tribun, Minggu sore.
Menurut Najmudin, kendaraan besar seperti bus, truk, tronton, dan trailer diperbolehkan masuk jalur utama yang sempat tertimbun longsor sejak Kamis (3/1) malam, untuk mengurangi kepadatan arus kendaraan yang dialihkan ke jalur alternatif mulai dari persimpangan Ciopat, Majenang, Cilacap, masuk Jembatan Pasir Kunyit, Langensari, dan masuk Kota Banjar lewat Jelat atau yang dari arah Ciamis masuk Kota Banjar dialihkan ke Doboku lewat jalan irigasi kemudian masuk Langensari dan lewat Pasir Kunyit untuk selanjutnya masuk jalan utama jalur selatan melalui persimpangan Ciopat.
Hal serupa diungkapkan Kepala Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Provinsi Jawa Tengah wilayah Cilacap, Edy Gunawan. Sejak Minggu dini hari, kata dia, jalur tersebut bisa dilalui kendaraan meski harus bergantian.
"Sejak semalam sudah bisa dilalui, tapi harus bergantian. Untuk bisa normal sepenuhnya, kami masih butuh waktu dua hari," kata Edy saat dihubungi Tribun Jogja, Minggu siang.
Seperti diberitakan, ruas jalan nasional di dekat perbatasan dua provinsi itu tertimbun tanah longsor pada Kamis (3/1). Arus lalu lintas dialihkan melalui Langgensari hingga Kota Banjar, Jawa Barat. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Sistem buka-tutup bagi kendaraan besar ini dimaksudkan juga untuk memberikan keleluasaan bagi alat berat untuk menyingkirkan puing longsor yang masih menimbun sisi jalan dan sisa longsor yang tertinggal di tebing dan dikhawatirkan memicu longsor susulan.
Untuk menyingkirkan puing longsor ini pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy (sulunya Procit) mengerahkan 4 buah beko, 2 loader, dan 10 dump truck. Tiga titik longsor yang terjadi di sepanjang sisi jalan tepi perkebunan tersebut menimbun ruas jalan jalur selatan (jalan raya Banjar- Majenang) dekat Jembatan Cijolang (tapal batas Jabar-Jateng), melabrak warung dan tiga sepeda motor yang parkir di sisi warung, masjid dan menyeret satu truk pengangkut ayam. Longsor juga menyeret sekitar 500 pohon karet usai produktif.
Untuk pengamanan jalur, baik di jalur utama maupun jalur alterntarif melalui Langensari, Polresta Banjar menurunkan anggotanya untuk pengaturan lalu lintas kendaraan sampai kondisi normal kembali. (sta/hwo)
Baca Juga :