Minggu, 5 Oktober 2025

IOM Ajak Warga Lereng Merapi Diskusi Soal Pengelolaan Logistik

nternational Organisation for Migration (IOM) dengan dukungan dari Indonesia Multi Donor Fund Facility for Disaster Recovery (IMDFF-DR)

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto IOM Ajak Warga Lereng Merapi Diskusi Soal Pengelolaan Logistik
International Organisation for Migration (IOM)

Laporan Reporter Tribun Jogja, Theresia T. Andayani

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – International Organisation for Migration (IOM) dengan dukungan dari Indonesia Multi Donor Fund Facility for Disaster Recovery (IMDFF-DR) menggelar “Pelatihan Manajemen Barak dan Logistik”, Jumat (4/1) di Villa Taman Eden II, Kaliurang, Sleman, Yogyakarta.

National Program Manager International Organization for Migration (IOM) Yogyakarta Sub-Office, Diana Setiawati mengatakan pelatihan ini dilakukan guna meningkatkan kapasitas tim siaga desa dari desa-desa yang terdampak erupsi Merapi di Kabupaten Sleman DIY dalam mengurangi risiko bencana bagi korban bencana di desanya masing-masing.

"Pelatihan dua hari itu diikuti anggota tim siaga desa dari Desa Kepuharjo, Wukirsari dan Umbulharjo di Kecamatan Cangkringan, Sleman, DIY," ujar Diana dalam siaran persnya, Senin (7/1/2013).

Fasilitator utama pelatihan ini adalah Iskandar Leman dari Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) sebagai fasilitator utama, fasilitator pengurangan risiko bencana dari tiga desa, serta Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) sebagai mitra pendamping.

Adapun narasumber pelatihan berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Forum Pengurangan Risiko Bencana Yogyakarta, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, KOREM Yogyakarta, dan jurnalis.

"Pelatihan ini dilakukan guna menjawab kebutuhan tim siaga desa di sejumlah desa terdampak erupsi Merapi 2010 yang perlu meningkatkan keahlian dan ketrampilannya," papar Diana.

Salah satu pelatihan teknis pengurangan risiko bencana (PRB) yang dibutuhkan adalah peningkatan keahlian dalam manajemen logistik (Logistic Handling) dan manajemen barak/shelter (Camp Management), serta peningkatan pemahaman tim siaga mengenai standard minimum bantuan kemanusiaan SPHERE dalam pengelolaan logistik dan barak.

"Selama dua hari, peserta diajak mengikuti pelatihan lewat sesi diskusi dan berbagi pengalaman saat merespons erupsi Merapi 2010. Mereka diajak mendiskusikan cara mengelola logistik dan pergudangan, mengelola dapur umum lapangan di barak pengungsian, pelayanan kesehatan, hingga pemenuhan kebutuhan dasar di pengungsian," terangnya.

Lanjut Diana, peserta diajak untuk menyusun sebuah rencana kerja pengelolaan barak dan logistik yang lebih baik.

Yohan Rahmat Santosa, Community Resilience Supervisor IOM, berkata pelatihan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas tim siaga bencana desa untuk menjalin kerja semua dengan semua pihak terkait dalam penanganan bencana, khususnya erupsi Merapi. Kerja sama antara tim siaga bencana desa, pemerintah desa, BPBD, SKPD, dan juga LSM diperlukan guna menghasilkan rencana kerja pengelolaan logistik dan barak yang lebih baik, dan lebih memperhatikan standard minimum bantuan kemanusiaan.

"Dengan begitu, ketangguhan desa-desa di Lereng Merapi dalam menghadapi potensi erupsi Merapi ke depan bisa ikut meningkat melalui pelatihan ini,” terang Yohan. (*)

Baca   Juga  :

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved