Minggu, 5 Oktober 2025

Dua Jam Keracunan CO2 Akhirnya Meninggal

Sekeluarga asal Kabupaten Pinrang yang mengalami keracunan karbon dioksida (CO2) saat ini masih dirawat di RS Salewangang Maros,

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Dua Jam Keracunan CO2 Akhirnya Meninggal
Tribun Timur Muthmainnah Amri
Sekeluarga asal Kabupaten Pinrang yang mengalami keracunan karbon dioksida (CO2) saat ini masih dirawat di RS Salewangang Maros, Minggu (6/1/2013). Sang ayah yang membawa mobil, Ungkus, masih terlihat lemah di ruang perawatan unit gawat darurat (UGD) RS Salewangang. Selang oksigen dan infus masih terpasang di tubuhnya.

Laporan Wartawan Tribun Timur Muthmainnah Amri

TRIBUNNEWS.COM MAROS-Sekeluarga asal Kabupaten Pinrang yang mengalami keracunan karbon dioksida (CO2) saat ini masih dirawat di RS Salewangang Maros, Minggu (6/1/2013). Sang ayah yang membawa mobil, Ungkus, masih terlihat lemah di ruang perawatan unit gawat darurat (UGD) RS Salewangang. Selang oksigen dan infus masih terpasang di tubuhnya.

Menurut dokter jaga UGD, Dr Reni Nurfitrah, masing masing korban di evakuasi ke rumah sakit dengan waktu yang berbeda. Selain Ungkus, anak berumur tiga tahun, Issa, dan bayi dua bulan Antarun masih terbaring lemas. Namun sang kakak, Etri (19) harus meregang nyawa saat perjalanan menuju rumah sakit. Korban yang saat kejadian tengah menggendong adiknya, Antarun, tiba di UGD pukul 03.45 wita. Namun saat itu pula ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Beruntung, dua adiknya, Antarun dan Issa masih selamat. "Dari keadaan fisiknya, mereka sudah keracunan sejak pukul 01.00 wita, namun baru ditangani pukul 03.00 wita. Saat di tindaki, kesadaran mereka sudah menurun, saya kurang tahu persis bagaimana kejadiannya. Namun akibat kaca tertutup dan sisa buangan gas mobil yang dihirup menyebabkan mereka keracunan. Sehingga sirkulasi udara tidak lancar dan berjam jam berada di jalanan. Saat ditemukan di dalam mobil mereka semua sudah lemas," jelasnya.

Etri adalah anak pertama lulusan Akademi Kebidanan Baramuli Pinrang. Menurut tante korban, Nuraeni, tahun lalu Etri baru saja menyelesaikan pendidikannya. Bahkan tahun ini ia berencana menikah. Nuraeni menjelaskan hampir setiap pekan keluarga ini berangkat ke Makassar untuk berobat. Sebab sang istri harus berobat di Makassar dan menjemput istrinya yang telah duluan berada di Makassar saat itu. Namun baru kali ini, sepupunya itu membawa serta semua anaknya ke Makassar.

Baca  Juga  :

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved