Lokalisasi Ditutup, PSK Malah Marak
"Selama dua tahun terakhir ini, jumlah PSK yang kami razia selalu ada peningkatan," kata Kasubag Humas Polrestabes Kompol Suparti,
Laporan dari Haorrahman wartawan surya
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Ditutupnya sejumlah lokalisasi di Surabaya, ternyata tidak membuat jumlah PSK berkurang. Justru membuat prostitusi jalanan malah berkembang biak.
Jumlah PSK yang diamankan oleh Satuan Sabhara Polrestabes Surabaya, selama 2012 setidaknya terdapat 488 PSK.
Jumlah ini meningkat dari tahun 2011 lalu, yang menangkap 467 PSK.
"Selama dua tahun terakhir ini, jumlah PSK yang kami razia selalu ada peningkatan," kata Kasubag Humas Polrestabes Kompol Suparti, Rabu (2/1/2012).
Sebab dari hasil interogasi polisi, para PSK itu mayoritas bukan pelaku baru, namun banyak yang merupakan mantan penghuni wisma di sejumlah lokalisasi, seperti Moroseneng, Tambak Asri dan Bangunsari.
Menurut Suparti, berdasarkan hasil pemeriksaan ke sejumlah PSK, mereka tidak memiliki kemampuan lain untuk mencari nafkah. Bahkan banyak pula PSK yang hamil.
Kasatsabhara Polrestabes, AKBP Iwan Setyawan, setiap bulannya hampir 30 hingga 40 orang yang terjaring razia.
Terbanyak pada Oktober lalu, Sabhara merazia 68 PSK dari berbagai lokasi. " Banyak juga yang pernah tertangkap sebelumnya, tertangkap lagi," kata Iwan.
Beberapa titik kumpul PSK jalanan. Diantaranya ialah bantaran Kalimas sisi Darmokali, Stasiun Wonokromo, sekitar rel Margomulyo, dan Bundaran Waru.
"Kami juga sempat kewalahan untuk melakukan penertiban PSK ini," tambah Iwan.