Dua Mahasiswa Bandung Terseret Ombak Santolo
Dua warga Bandung diduga tergulung ombak saat berenang di Pantai Santolo, Kecamatan Pameungpeuk,
TRIBUNNEWS.COM, GARUT -- Dua warga Bandung diduga tergulung ombak saat berenang di Pantai Santolo, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Selasa (1/1/2012).
Dari identitas yang ditemukan petugas di pinggir pantai atas nama Arif (19) dan Ihsan (20), keduanya diperkirakan adalah mahasiswa di Bandung yang tercatat sebagai warga Kampung Silahgagah, RT 02/09, Desa Ujung Mekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Keduanya diduga tidak mengindahkan papan larangan yang terpasang di pantai itu. Hingga kemarin sore, keduanya belum ditemukan meski pihak Kepolisian Air Polres Garut sudah melakukan penyisiran.
Kasatpolair Polres Garut, Ajun Komisari Polisi Asep Suherli, mengatakan, dari identitas yang ditemukan olehnya serta dari pakaian yang berada di kawasan pantai, kedua warga Bandung itu diduga sebagai mahasiswa yang sedang berlibur di sana.
Menurut Asep, keduanya diduga digulung ombak sekitar pukul 15.30, kemarin. Ia sendiri mengetahui adanya wisatawan yang digulung ombak dari warga yang berprofesi sebagai penggembala sapi di kawasan Santolo.
"Ada warga yang melapor. Menurut pelapor, ada yang orang yang meminta tolong karena dibawa ombak. Namun yang menolong ikut digulung ombak," tutur Asep saat dihubungi melalui ponselnya.
Asep sangat menyayangkan terjadinya peristiwa itu, terlebih karena masih ada wisatawan yang berenang di kawasan terlarang. Ia menyebutkan, kawasan tersebut sudah dipasangi papan peringatan agar semua wisatawan tidak berenang di tempat tersebut. Namun rupanya larangan itu tidak diindahkan oleh kedua mahasiswa tersebut.
Asep mengatakan, hingga Selasa sore pihaknya masih mencari kedua korban. Namun ia mengaku merasa kesulitan dengan kondisi ombak yang cukup tinggi di kawasan selatan. "Saat ini ombak tingginya mencapai tiga meter. Hal ini membuat kami kesulitan untuk melakukan pencarian terhadap kedua korban dengan cepat," katanya.
Dari pengalaman sebelumnya, Asep memerkirakan kedua korban sulit ditemukan dengan cepat dengan kondisi laut saat ini. "Tapi kami terus berusaha melakukan upaya pencarian semaksimal mungkin. Kami sedang berusaha menghubungi keluarga korban," kata Asep. (Tribun Jabar/Kemal Setia Permana)
Baca juga: