Anggaran Rehabilitasi Sekolah di Bandung Rp 293 Miliar
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013 Kota Bandung mencapai Rp 4,264 triliun.
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013 Kota Bandung mencapai Rp 4,264 triliun. Anggaran paling besar dialokasikan untuk bidang pendidikan, khususnya belanja pegawai, mencapai Rp 1,1 triliun. Belanja publik untuk rehabilitasi ruang dan bantuan untuk siswa hanya Rp 293 miliar.
"Dana pendidikan lainnya untuk guru honorer Rp 62 miliar, jadi total pendidikan hampir 1,4 triliun," ujar anggota Badan Anggaran DPRD Kota Bandung, Lia Noer Hambali, di Gedung DPRD, Selasa (1/1/2013).
Menurut Lia, semula APBD 2013 mengalami defisit sebesar Rp 387 miliar. Namun, kata Lia, defisit itu bisa ditutupi dengan adanya sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) tahun anggaran sebelumnya sebesar Rp 414 miliar.
Lia mengatakan, APBD Kota Bandung terbagi atas pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 1,34 triliun, dana perimbangan Rp 1,7 triliun, dan pendapatan lain sebesar Rp 859 miliar.
Menurut Lia, anggaran yang naik signifikan hingga tiga kali lipat pada APBD 2013 adalah anggaran Binamarga dan Pengairan (DBMP) mencapai Rp 600 miliar, padahal tahun 2012 anggaran Binamarga hanya sekitar Rp 200 miliar.
"Dewan mendukung perbaikan infrastrutur. Jadi tidak ada alasan lagi kekurangan anggaran untuk mengatasi masalah infrastruktur. Bahkan dewan mau tambah anggaran sampai Rp 750 miliar untuk infrastruktur, tapi DBMP menolak dengan alasan kewalahan mengelola," ujar Lia.
Anggaran DBMP di antaranya dialokasikan untuk program pembangunan jalan dan jembatan Rp 307 miliar, program pembangunan saluran drainase Rp 108 miliar, program tanggap darurat Rp 6 miliar, dan pengendalian banjir Rp 31 miliar.
Di bidang kesehatan, dianggarkan sebesar Rp 818 miliar dengan rincian untuk dinas kesehatan 305 miliar, RSUD Rp 215 miliar, rumah sakit khusus ibu dan anak Rp 57 miliar, RS khusus gigi dan mulut Rp 16,2 miliar, dan sekretariat daerah Rp 320 juta.
Di Kabupaten Bandung, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat berencana merehab sekitar 400 sampai 500 ruang kelas yang rusak pada tahun ini. Pada 2012 direhab 1.200 ruang kelas, baik tingkat SD, SMP maupun SMA mendapat anggaran Rp 293 miliar.
Kepala Disdikbud Kabupaten Bandung, Juhana, mengatakan, tahun ini masih tersisa ruang kelas yang butuh direhab. Untuk rehab ruang kelas, termasuk mempersiapkan infrastruktur dan alat peraga, disiapkan anggaran Rp 12 miliar dari APBD.
"Selain itu juga angka dari dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp 129 miliar. Itu belum dari provinsi. Anggaran itu termasuk pengadaan alat peraga. Di Kabupaten Bandung terdapat 1.400 SD, 200 SMP, dan 200 SMA," katanya ketika ditemui di Soreang, Senin (31/12/2012) malam.
Juhana mengatakan, tahun ini juga disiapkan alokasi anggaran sebesar Rp 8,23 miliar yang digunakan untuk beasiswa bagi 8.230 siswa. Syaratnya, siswa itu berasal dari kalangan tidak mampu atau miskin. Masing-masing mendapat beasiswa Rp 1 juta selama satu tahun.
"Total anggaran untuk Disdikbud Kabupaten Bandung tahun ini sebesar Rp 1,5 triliun. Angka ini lebih besar dibandingkan tahun lalu, sebesar Rp 1,3 triliun. Sebagian besar dialokasikan untuk gaji dan sertifikasi. Jumlah pegawai sebanyak 16 ribu orang. Sedangkan anggaran tidak langsung hanya Rp 123 miliar," ujarnya.
Pada tahun ajaran baru nanti, kata Juhana, Disdikbud juga berencana melakukan penyempurnaan program unggulan, yaitu mengenalkan nilai budaya dalam proses pendidikan, yang selama ini belum tergali. Program ini berlaku untuk tingkat SD sampai SMA.
"Sekarang yang ada hanya parsial, seperti karawitan dan seni musik. Mata pelajaran muatan lokal. Nanti akan dimasukkan sejarah dan budaya Kabupaten Bandung. Sudah ada tim yang menyusun dari kalangan akademisi. Sudah disosialisasikan, tinggal menunggu keputusan bupati," kata Juhana.