11 Pendaki Merbabu yang Diduga Tersesat Ditemukan Selamat
Tim Search and Rescue (SAR) memastikan bahwa 11 pendaki asal Bandung yang diduga tersesat di Gunung Merbabu, selamat
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Tim Search and Rescue (SAR) memastikan bahwa 11 pendaki asal Bandung yang diduga tersesat di Gunung Merbabu, selamat. Mereka adalah Risky Varama, Ibrahim, M Faizal, Laura, Galih, Dadan, Pungki, LiA Dinia, Rahmadi, Virman, dan Risky Putri, mayoritas adalah mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB).
Mereka berhasil dievakuasi oleh Tim SAR gabungan dari Gerakan Anak Merbabu Pecinta Alam (Grabupal) Mitra Indah, Tim SAR Bumi Serasi Semarang, dan Tim SAR Kabupaten Magelang di puncak gunung yang memiliki ketinggan 3.145 meter dari atas permukaan air laut ini, Rabu sore (2/1/2013).
Ketua Tim SAR Grabupal Mitra Indah, Didik mengatakan, para pendaki ditemukan berada di puncak dalam kondisi baik. Bahkan, mereka sudah mengemas barang-barangnya sebelum tim SAR tiba di lokasi. Selanjutnya, mereka dievakuasi menuju Pos 2 Wekas, Kabupaten Magelang. "Mereka semua sudah dipastikan selamat," katanya.
Didik menceritakan, dugaan tersesat bermula saat salah satu keluarga pendaki dari Bandung memberitahukan lewat pesan singkat (SMS) kalau anaknya belum ada kabar sampai di Selo, Kabupaten Boyolali. Lantas, pihaknya segera melakukan pencarian ke puncak.
"Para pendaki itu naik melalui jalur Wekas, Minggu (30/12/2012), sedianya sampai di jalur Selo, Kabupaten Boyolali, Selasa (1/1/2013), namun pada hari itu mereka belum juga turun," katanya.
Dijelaskannya, pihaknya selalu melakukan pengecekan perbekalan bagi tiap pendaki. Termasuk pada 11 pendaki asal Bandung tersebut. Selain itu, pihaknya juga selalu melakukan pendataan, memberikan nomor telepon di lembaran formulir. "Ini tujuannya jika terjadi apa-apa kami bisa langsung bertindak," tandasnya.
Agus Surolawe, Koordinator SAR Bumi Serasi Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, menambahkan, pendakian Gunung Merbabu memiliki empat jalur, di antaranya Wekas (Magelang), Selo (Boyolali), serta Thekelan dan Cuntel (Kopeng, Salatiga).
"Tiap pendaki didata jalur masuk dan keluar, sekaligus tanggalnya, sehingga kami bisa segera melakukan pengecekan," ujarnya.
Sementara itu, Dadan, salah seorang pendaki menyatakan, ketidaksesuaian jadwal turun ke jalur Selo karena cuaca hujan yang menghalangi jarak pandang pendakian. Kondisi tersebut tidak memungkinkan dia dan teman-temannya melanjutkan perjalanan. Ditambah, ada salah satu pendaki bernama Ibrahim yang tidak sehat akibat kelelahan.
"Kami putuskan untuk nge-camp dulu semalam di puncak. Kami tidak tersesat, hanya kondisinya saja yang tidak memungkinkan untuk kami melanjutkan perjalanan," ungkapnya.
Baca Juga :
- Indra : Jangan Mau Bayar Kalau Gratis Urus Perijinan 2 menit lalu
- 10 Ribu Kader Underbow Golkar Kepung Makassar 11 menit lalu
- Sayang Kontrak Artis Lokal Senilai Rp 100 Juta 13 menit lalu