Minggu, 5 Oktober 2025

Kapolda Maluku Dihadang Warga Kamariang

Suasana mencekam masih menghantui desa Hualoy, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

Editor: Ade Mayasanto
zoom-inlihat foto Kapolda Maluku Dihadang Warga Kamariang
Ilustrasi berkelahi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, KAIRATU - Suasana mencekam masih menghantui desa Hualoy, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Usai bentrok yang menewaskan lima orang, warga Kamariang memblokade jalan dengan kayu.

Kapolda Maluku Brigjen Muktiono pun sempat terhalang aksi blokade tersebut. Menggandeng Danrem 151 Binaya, Kolonel Inf Asep Kusnaidi saat mengunjungi lokasi warga, aksi blokade tersebut tak berlangsung lama.

"Ada memang pembokiran jalan oleh warga, tapi tidak berlangsung lama," kata Kabid Hubungan Masyarakat Polda Maluku Ajun Komisaris Besar Polisi Saleh Muqadar.

Saleh mengungkapkan, saat ini Kapolda Maluku beserta rombongan sudah berada di lokasi bentrokan untuk melakukan langkah-langkah perdamaian antar warga yang bertikai.

"Saat ini Pak Kapolda dan rombongan sudah berada di Desa Hualoy, kedatangan Pak Kapolda bersama rombongan guna mengambil sejumlah langkah dan mencari solusi perdamaian antar warga yang bertikai," ungkapnya.

Ia mengatakan, saat ini kondisi di Desa Hualoy sepenuhnya sudah dapat dikendalikan aparat keamanan.

Lima orang warga dinyatakan tewas saat terjadi bentrokan antarwarga di Desa Hualoy, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Maluku, pada Sabtu (29/12/2012) petang. Kelima warga yang meninggal dunia tersebut teridentifikasi merupakan penduduk Desa Sepa, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah.

Danrem 151 Binaya Kolonel Inf Asep Kusnaidi membenarkan adanya jumlah korban tewas dalam bentrokan tersebut. Menurutnya, kelima korban meninggal dunia merupakan warga Desa Sepa yang saat bentrok terjadi tidak mampu menyelamatkan diri dan terjebak di hutan Desa Hualoy.

"Ada lima orang warga yang meninggal dunia. Mereka meninggal di hutan Desa Hualoy setelah menghadiri dari acara pelantikan kepala Desa Kamariang," kata Danrem.

Ia mengungkapkan, peristiwa berawal saat pesta pelantikan kepala desa (Raja) Kamariang. Saat itu, seorang warga Hualoy dipukuli warga Desa Sepa. Saat hendak kembali, warga Desa Hualoy yang tidak terima aksi pemukulan lalu menghadang rombongan warga Desa Sepa, dan terjadilah bentrokan.

"Kejadian saat pelantikan Raja Desa Kamariang. Ada masyarakat dari Hualoy yang dipukul oleh masyarakat Sepa. Pada saat warga Sepa pulang, mereka dihadang, dan terjadilah bentrokan yang mengakibatkan lima orang meninggal," ujarnya.

Menurutnya, saat ini dua korban meninggal dari warga Sepa telah dievakuasi ke desanya, dan tiga lainnya masih berada di lokasi bentrokan.

"Dua korban telah dibawa ke desanya, dan tiga lainnya kemungkinan masih berada di lokasi kejadian karena belum bisa dievakuasi," kata Danrem.

Ia mengungkapkan, peristiwa tersebut memicu bentrok antarwarga Desa Kamariang dan Desa Hualoy.

Sementara itu, menurut sumber lain, korban tewas akibat bentrokan tersebut sebanyak 8 orang.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved