Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemkot Solo Kritisi Kenaikan Tarif Listrik

Suara penolakan kebijakan tersebut di antaranya diungkapkan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Pemkot Solo Kritisi Kenaikan Tarif Listrik
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.

Rudy : "Itu Kebijakan Tidak Terkonsep"

TRIBUNNEWS.COM  SOLO   - Rencana pemerintah menaikan tarif tenaga listrik hingga 15 persen secara berkala yang telah diputuskan efektif diterapkan mulai 1 Januari 2013 mendatang mendapat penolakan. Suara penolakan kebijakan tersebut di antaranya diungkapkan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. "Kalau soal kenaikan tarif listrik saya dengan tegas menolak! Jika kenaikan itu diterapkan secara menyeluruh," kata pria yang akrab disapa Rudy itu kepada wartawan, Kamis (27/12/2012).

Namun, Rudy tidak mempermasalahkan jika kenaikan tarif tenaga listrik tersebut dikenakan bagi golongan masyarakat dengan tingkat perekonomian menengah dan menengah ke atas. "Aturannya harus jelas. Kalaupun kenaikan tarif listrik ini memang untuk daya di atas 900 Watt, tapi sekarang warga miskin mau pasang di bawah 900 Watt tidak boleh? Peraturannya harus diperjelas dan diperbaiki dulu," kritiknya.

Pria yang juga menjabat sebagai Pelaksana tugas harian (plt) DPD PDIP Jawa Tengah itu bahkan menyebut kebijakan yang diambil pemerintah pusat tersebut tidak terkonsep. Dirinya mengkritisi kebijakan tersebut yang justru dikeluarkan di saat yang tidak tepat. "Kebijakan ini jutru dikeluarkan setelah penetapan APBD 2013. Padahal, kebutuhan dana untuk listrik sudah ditetapkan. Ini kan juga menyusahkan," katanya.

Pemerintah seharusnya juga memperhitungkan bahwa kebijakan kenaikan tarif tenaga listrik tersebut juga akan berimbas pada kenaikan harga kebutuhan pokok dan inflasi. Sehingga, menurut dia, kenaikan tarif tersebut harus diimbangi dengan penurunan sejumlah pajak yang lain sehingga tidak membebani masyarakat dan pengusaha. "Kalau harga bahan pokok naik, masyarakat kecil juga yang terkena imbasnya," katanya.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Budi Suharto mengatakan kenaikan tarif tenaga listrik tersebut dipastikan akan berimbas pada pembengkakan dana pembayaran listrik Kota Solo yang sudah dianggarkan dalam APBD. "Perencanaannya sudah kita buat dalam APBD 2013 dan sudah ditetapkan. Kalau ada kenaikan tarif tenaga listrik maka akan konsekuensinya anggaran dana naik," katanya.

Dalam APBD 2013 pihaknya menganggarkan dana listrik sekitar Rp 28 Miliar dan dipastikan akan membengkak sebesar 15 persen seperti yang ditetapkan pemerintah. Dengan kata lain, kebutuhan dana untuk pembayaran listrik Pemkot Solo menjadi sekitar Rp 32 Miliar. "Kekurangannya kemungkinannanti akan kita anggarkan dalam APBD Perubahan 2013," ujarnya.

Selain itu, menyikapi kenaikan tarif listrik tersebut pihaknya akan menyikapi dengan melakukan sejumlah penghematan penggunaan listrik. "Ya seperti jargonnya PLN lah. Gunakan listrik seperlunya," katanya. Penghematan listrik akan dilakukan Pemkot Solo di antaranya dengan mengurangi lampu hias dan penggunaan lampu hemat energi. (ade)

Baca  Juga  :

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved