Selingkuhi Kasir di Bali, Pejabat PDAM Dicopot
Manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar, mengonfirmasikan sanksi pemecatan terhadap seorang pejabat teras
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar, mengonfirmasikan sanksi pemecatan terhadap seorang pejabat teras dan seorang staf keuangannya karena kasus perselingkuhan.
"Kasus seperti ini akan ditindak tegas sesuai peraturan perusahaan, " ujar kata Juru Bicara PDAM, M Idris Tahir, kepada Tribun, Senin (24/12/2012).
Atas kasus ini, Komisi B Bidang Perekonomian dan Keuangan DPRD Kota Makassar meminta diproses secara hukum dan diberikan sanksi kepada mereka ini.
Adalah Kepala Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Wilayah IV Makassar, Andi Bayu Marzuki dilaporkan selingkuh dengan staf bagian kasir di kantornya, Nuranty KH
Idris membenarkan, bahwa dua karyawan jawatan utilitas pelat merah itu, sudah mendapat sanksi penon-aktifan dan pencopotan sementara dari jabatannya.
"Kini sudah diproses di direktur umum PDAM," kata Idris.
Disebutkan, pengungkap sekaligus pelapor adalah suami si kasir. Merasa dikhianati, si suami yang juga pegawai negeri sipil di sebuah instansi di Makassar ini, melapor ke dewan direksi PDAM.
Sejatinya, kata Idrus, manajemen menutup rapat kasus ini. Jajaran direksi, jelasnya, mengharapkan kasus ini hanya diketahui jajaran internal perusahaan.
Awalnya, kasus ini diketahui awal pekan lalu. Keduanya telah dinonaktifkan dari perusahaan tempatnya bekerja, selanjutnya menunggu sanksi pemecatan.
Manajemen PDAM membenarkan terjadinya kasus asusila. Namun, berharap kasus ini tak disampaikan kepada publik sebab dinilai dapat merusak citra perusahaan.
Bayu dan Nuranty telah berkeluarga dan memiliki anak. Sebelum kasus ini mencuat, keduanya diketahui liburan ke Bali. Di Pulau Dewata, ini mereka melalukan hubungan layaknya suami dan istri.
Suami Nuranty, yang juga berstatus pegawai negeri sipil di lingkup Pemkot Makassar ini lalu melaporkan kasus ini kepada dewan direksi, Senin (17/12/2012) lalu.
"Terakhir mereka berdua pergi ke Bali. Di sanalah mereka melakukan hal yang tidak wajar itu," ujar sumber Tribun dari Pemkot Makassar.
Sumber tersebut mengaku amat dekat dengan keduanya.
Juru Bicara PDAM, M Idris Tahir mengatakan, jajaran direksi mengharapkan kasus ini hanya diketahui jajaran internal perusahaan.
"Kasus seperti ini akan ditindak tegas sesuai peraturan perusahaan, tapi sementara ini masalah internal kami," ujar Idris dengan singkat melalui telepon seluler saat dikonfirmasi.
Bayu memiliki dua putra berusia dua dan tiga tahun, serta seorang istri bernama Andi Afifah. Nuranty juga memiliki satu putra berusia dua tahun dan suami.