Misno Tolak Berjualan Sistem Shift di Stasiun

TRIBUNNEWS.COM PURWOKERTO, - Untuk menciptakan kenyamanan dan ketertiban di Stasiun Purwokerto,Jawa Tengah, pihak stasiun berencana memberlakukan sistem shift bagi pedagang asongan. Tapi cara ini ditolak para pedagang dan menghendaki bebas berjualan.

Ratusan pedagang asongan dari Paguyban Langgeng, Selasa (25/12/2012) siang dikumpulkan di Stasiun Purwokerto. Sebagian perwakilan pedagang mengikuti pertemuan di ruangan, sedangkan sisanya duduk-duduk menunggu di emplasmen.

Ketua Paguyuban Pedagang Asongan Langgeng, Misno merasa keberatan dengan rencana diberlakukannya sistem shift atau berkelompok. Menurutnya, cara itu tak adil karena tidak bisa mengakomodasi semua pedagang asongan untuk berjualan.

Di paguyuban Langgeng ada sekitar 280 pedagang asongan. Rencananya, dalam sehari dibagi tiga shift. Jumlah pedagang maksimal 30 orang dalam satu shift.

"Kami tetap akan berjualan seperti biasa. Tanpa aturan shift saja, penghasilan kami terbatasi akibat aturan dilarang berjualan di gerbong. Apa lagi kalau sampai harus diatur per shift," kata Ketua Paguyuban Langgeng, Misno, kepada wartawan usai acara sosialisasi, Rabu siang.

Menanggapi keberatan para pedagang, Kepala Stasiun Purwokerto, Jumirin, mengatakan akan menyampaikan ke pimpinan di PT KAI Daerah Operasi V Purwokerto. Menurutnya, dirinya hanya menjalankan kebijakan pimpinan guna menertibkan pedagang asongan.

"Masih ada keberatan dari para pengasong. Harusnya stasiun steril," kata Jumirin.

Ia menambahkan, pihaknya baru pertamakali mengumpulkan pedagang asongan ini. Lantaran tidak ada kesepakatan pada pertemuan itu, para pedagang asongan kemudian tetap diberi kesempatan untuk berjualan hingga batas waktu yang belum ditentukan. (hwo)

Baca   Juga :

• Tuban Diterjang Banjir Bandang 5 menit lalu
• Nazaruddin Sekeluarga Nyaris Jadi Korban Jembatan Badau 8 menit lalu
• Diperlukan Ketegasan Pemerintah Menata Lahan Parkir 14 menit