Film Sang Kyai
Kisah KH Hasyim Asyari ke Layar Lebar
Dunia perfilman nasional bakal diramaikan lagi dengan kehadiran kisah perjuangan tokoh bangsa Indonesia berjudul 'Sang Kyai.'
Laporan Wartawan Warta Kota, Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS.COM - Jika beberapa waktu lalu hadir 'Sang Pencerah,' film yang menceritakan kisah hidup KH Ahmad Dahlan, dunia perfilman nasional bakal diramaikan lagi dengan kehadiran film tentang kisah perjuangan tokoh bangsa Indonesia berjudul 'Sang Kyai.'
Film ini mengisahkan lika-liku perjuangan KH Hasyim Asy'ari, seorang ulama kharismatik dari Tebu Ireng, Jombang, yang juga pendiri Nahdatul Ulama (NU), menuju Indonesia yang merdeka.
Sunil Samtani, yang menjadi produser film 'Sang Kyai,' mamaparkan film yang berlatar belakang sejarah ini bertujuan untuk menggugah hati sekaligus mengingatkan masyarakat Indonesia tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.
"Tentu saja kami sangat bangga bisa memproduksi film yang menggambarkan sosok kyai yang sangat kharismatik di masa penjajahan. Seperti kita tahu, Kyai Hasyim Asy'ari adalah sosok kunci dalam menggerakkan santri-santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan," kata Sunil Samtani ditemui di sela-sela syuting film Sang Kyai di kawasan Gedung Juang 45, Solo, Minggu (16/12/2012).
Film yang diproduksi Rapi Film ini menggambarkan bagaimana KH Hasyim Asy'ari mengobarkan nasionalisme melalui pendekatan spiritual. Sisi perjuangan yang, kata Sunil, tidak banyak orang mengetahuinya.
Film ini mengambil sudut di empat lokasi. Kediri, Gondang Klaten, Rutan Ambarawa (Kabupaten Semarang). Dan di Kota Solo, kata Sunil, merupakan lokasi syuting terakhir. Di Kota Solo sendiri pengambilan gambarnya memakan waktu sekitar 50 hari.
Film ini digarap serius. Rasa nasionalisme merupakan jiwanya. Maka itu, Sunil berharap, "Film Sang Kyai ini, nantinya mampu memberikan sumbangan moral terhadap masyarakat Indonesia, terutama kaum muda menjadi tulang punggung Indonesia di masa mendatang."
Sementara itu, Rako Prijanto, sang sutradara 'Sang Kyai' menambahkan pembuatan film ini difokuskan pada perjuangan KH Hasyim Asy'ari pada era tahun 1942-1947. Hal ini juga sesuai dengan usulan PBNU.
"Pada periode itu, sosok KH Hasyim menjadi salah satu tokoh sentral, penentu arah dalam mengerahkan massa santri melawan penjajah," kata Rako Prijanto.
Dalam pandangan Rako Prijanto sendiri, KH Hasyim Asy'ari merupakan sosok kyai kharismatik yang menyulut rasa kebangsaan santrinya di Tebu Ireng dan berpengaruh besar atas perjuangan-perjuangan selanjutnya.
"Semangat yang beliau berikan kepada para santri akhirnya menjalar ke masyarakat luas, hingga berujung terjadinya perang pada tanggal 10 November 1945, dimana saat itu terjadi perobekan bendera merah putih biru menjadi merah putih, di Hotel Oranya Surabaya," kata dia.
Film Sang Kyai didukung oleh aktor dan aktris papan atas Indonesia, seperti Ikranagara yang memerankan Tokoh KH Hasyim Asy'ari, Christine Hakim yang memerankan Nyai Kapu (istri KH Hasyim Asy'ari), dan Agus Kuncoro pemeran Wahid Hasyim (anak KH Hasyim Asy'ari).
Penasaran segera menontonnya? tunggu pemutarannya pada Juni 2013, ya.
Koran Futuristik dan Elegan