Ribuan Warga Berebut Air Berkah
Ribuan warga setempat dan warga dari berbagai daerah berebut mendapatkan air yang berasal dari enceh

Laporan Reporter Tribun Jogja, Yudha Kristiawan
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Ribuan warga setempat dan warga dari berbagai daerah berebut mendapatkan air yang berasal dari enceh (tempayan) yang telah dikuras dalam tradisi Nguras Enceh di Kompleks Makam Raja-raja Mataram, Imogiri, Bantul, Jumat (7/12/2012).
Empat enceh yang dikuras masing-masing berasal dari Kasunanan Surakarta yang diberi nama Kyai Ngerum dan Kyai Siyem. Sedangkan dua enceh berasal dari Kasultanan Yogyakarta diberi nama Kyai Danumoro dan Kyai Danumurti.
Seusai pembacaan doa oleh juru kunci makam, ribuan warga yang sejak pagi mulai memadati kompleks makam kini perlahan-lahan merangsek kearah empat enceh tersebut.
Berbekal berbagai wadah, ribuan warga ini terus bergiliran meminta air yang dipercaya membawa berkah tersendiri bagi yang mempercayainya.
Nguras Enceh adalah tradisi ritual tahunan yang selalu dilaksanakan setiap hari Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon pada bulan Sura sistem penanggalan Jawa.
Tradisi ini memiliki makna filosofis membersihkan diri dan hati dari berbagai macam hal atau perilaku yang dianggap tidak baik oleh norma yang berlaku di masyarakat. (*)