Minggu, 5 Oktober 2025

Gunung Merapi Masih Aman Didaki

Kepala BPPTK Yogyakarta Subandrio mengatakan, kondisi Gunung Merapi saat ini masih aman.

zoom-inlihat foto Gunung Merapi Masih Aman Didaki
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Asap solfatara berembus dari puncak Gunung Merapi ke arah barat laut, seperti terlihat dari Desa Maguwoharjo, Depok, Sleman, DIY, Senin (20/8/2012).

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Chatarina Binarsih

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandrio mengatakan, kondisi Gunung Merapi saat ini masih aman. Para pendaki gunung tetap boleh mendaki ke Merapi.

"BBPTK DIY masih mengizinkan ada pendakian gunung. Namun, kami tidak tahu jika ada pihak lain yang melarang," kata Subandrio, Rabu (5/12/2012).

Ia mengatakan, yang harus diwaspadai saat ini adalah ancaman banjir lahar dingin, terutama saat puncak penghujan. Sebab, pasca-erupsi 2010, masih tersisa lebih dari 70 juta meter kubik di wilayah hulu.

Penjaga Pos Pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang Heru Suparwoko menuturkan, Merapi masih dalam kondisi normal.  

Rabu pagi, tampak dari Pos Pengamatan Gunung Merapi, gunung tersebut tampak mengeluarkan asap solfatara sekitar pukul 07.35 WIB, dengan ketinggian 200 meter. Pada pukul 16.00 WIB, asap solfatara kembali muncul.

"Asap berwarna putih, meski agak sedikit pekat dan tebal. Kemungkinan karena kandungan air. Asap tidak menimbulkan kepanikan warga. Sebagain besar warga sudah mengetahui jika asap ini wajar," tutur Heru.

Sementara, musim hujan berdampak buruk di lereng Gunung Merapi. Jika hujan turun, lereng Merapi rawan longsor. Subandrio menjelaskan, longsornya lereng Gunung Merapi saat musim hujan, terjadi karena masih ada sisa material erupsi Merapi 2010. Sisa-sisa material akan mudah longsor jika hujan.

"Saat ini, sudah ada longsoran material di Gunung Merapi dalam tarif kecil, pada bagian lerengnya. Biasanya saat musim hujan yang seperti itu," terangnya.

Saat musim hujan, guguran atau longsoran yang terjadi di lereng Merapi bisa puluhan kali dalam sehari. Sedangkan jika musim kemarau, intensitas guguran atau longsoran hanya di bawah 10 kali dalam sehari. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved