Siswa Dipukuli, Orangtua Tuntut Guru Dimutasi
"Anak saya pernah ditampar, dipukul kepala dan kakinya, buku ulangannya disobek. Guru seperti apa itu," kata Ny.Bambang.
TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Puluhan siswa kelas III SDN Tulusrejo 4 di Kedawung Kota Malang didampingi orangtua masing-masing mendatangi sekolah, Kamis (29/11/2012).
Mereka menuntut aksi kekerasan yang dilakukan seorang guru wali murid kelas III, Djarno Teguh Prasetyo. Menurut anak-anak dan orangtua, Djarno Teguh kerap ringan tangan ke siswa.
"Anak saya pernah ditampar, dipukul kepala dan kakinya, buku ulangannya disobek. Guru seperti apa itu," kata Ny.Bambang.
Menurut Ny.Bambang, kekerasan yang dilakukan Djarno Teguh sudah lama, sejak dia dimutasi ke SDN Tulusrejo 4 lima bulan lalu. Ketika itu, anak-anak sering mengadu kerap dipukul dan dimarahi.
"Saya dan paguyuban wali kelas sudah mengadu ke pihak sekolah, tetapi kelakuannya masih tidak berubah," ujarnya.
Puncak kemarahan orangtua terjadi pada Rabu (28/11/2012) ketika anak-anak ujian Bahasa Indonesia.
"Waktu itu ada lima anak-anak yang belum selesai ujian, buku-buku anak langsung disobek-sobek," ungkapnya.
Orangtua lainnya, Marni membenarkan. Ketika anaknya tidak mengerjakan tugas, Djarno Teguh langsung memukulnya. "Ditempeleng, dipukul kepalanya. Anak-anak sampai takut ke sekolah," kata Marni.
Seorang siswa bernama Agil Ariansyah membenarkan kelakuan kasar Djarno Teguh. Agil mengaku kerap dipukul Djarno Teguh. "Sering dipukul pakai penggaris, dimarahi," katanya.
Atas kelakuan Djarno Teguh itu, para orangtua menuntut agar Djarno Teguh dimutasi.
"Kami minta dia dipindah, kami tidak ingin guru itu tetap mengajar di sekolah ini," kata Mr, orangtua lainnya.
Sementara Djarno Teguh Prasetyo membantah kalau dia kerap kasar ke siswa.
"Saya hanya mendidik. Saya tidak memukul atau menampar," kata Djarno Teguh dengan wajah dan mata memerah.
Djarno berujar, siswanya memang bandel, sehingga dia terpaksa memukul dengan penggaris di belakang kepala siswa.
"Kalau orangtua keberatan dengan perlakuan saya, silakan dipindah. Kepala sekolah juga siap memberikan surat pindah," kata Djarno.
(Reporter : Siti Yuliana)