KKP Siapkan Program BBM Ramah Lingkungan
Kita akan siapkan sejumlah paket pengalihan (konversi) bahan bakar minyak (BBM) ke berbagai energi alternatif terbarukan
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun depan akan mengembangkan paradigma blue economy. Salah satu yang cara penerapan blue economy adalah teknologi ramah lingkungan bagi kapal nelayan yang meminimalisir penggunaan bahan bakar fossil.
“Kita akan siapkan sejumlah paket pengalihan (konversi) bahan bakar minyak (BBM) ke berbagai energi alternatif terbarukan lainnya untuk memudahkan nelayan dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan sekaligus juga mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM),”ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo, Rabu (28/11/2012).
Sehubungan dengan itu, KKP telah menyurati Kementerian ESDM untuk mendukung program konversi energi ramah lingkungan bagi kapal-kapal perikanan.
Energi alternatif tersebut berupa, solar cell, hybrid, compressed natural gas (CNG), termasuk penggunaaan angin untuk menghasilkan listrik sebagai penggerak kapal perikanan sehingga ketergantungan akan energi fosil dapat dikikis.
Terkait program konversi energi dari BBM ke gas untuk 2012, KKP telah menyerahkan 30 tabung gas elpiji kepada nelayan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Lekok, Pasuruan dan 100 tabung untuk nelayan di PPI Muara Angke Jakarta. Konversi bahan bakar ke elpiji diproyeksikan menghemat biaya operasional yang dikeluarkan nelayan sebesar 51 persen.
Menanggapi hal tersebut, DirjenPerikanan Tangkap Heryanto Marwoto mengatakan, pengembangan bahan bakar ramah lingkungan bagi nelayan sejalan dengan prinsip-prinsip yang terkandung di dalam blue economy.
“Persoalannya di dalam penggunaan double-sided solar panel, yakni masih perlu disempurnakannya protype dengan berbagai uji coba, nah dari situ kita bisa hitung berapa sejauh mana efisiensi yang dapat dihasilkan dan kemudian tentunya akan kita duplikasi bagi kapal- kapal perikanan jenis motor tempel,” kata Marwoto.
Selain itu, ditambahkannya, pihak swasta turut menyatakan ketertarikannya untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan, dengan berinisiatif membuat protype solar panel bagi kapal bertonase 20 GT.
Marwoto menjelaskan, prinsip blue economy pada dasarnya menekankan pada inovasi dan kreatifitas untuk mengolah limbah menjadi bahan baku sebuah produk tanpa menyisakan limbah (zero-waste).
“Maka dari itu, kita perlu siapkan pelabuhan perikanan yang mengadopsi blue economy di industri-industri pengolahan untuk memanfaatkan limbah seperti plastik, ikan dan sampah menjadi produk turunan seperti pakan ikan dan tepung ikan,” jelasnya.