Aira Miranty Dewi Ungkap Kegelisahannya Jadi Janda
Aira Miranty Dewi prihatin dengan anggapan miring orang di lingkungannya terhadap wanita berstatus janda.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Aira Miranty Dewi prihatin dengan anggapan miring orang di lingkungannya terhadap wanita berstatus janda. Padahal, tidak selamanya status janda seperti yang dibayangkan. Ia menulis pengalaman hidupnya sebagai janda dalam novel berjudul "Aku Jalak Bukan Jablay"
Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama itu, ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa sebagai orangtua tunggal, Aira berjuang untuk membesarkan dan mendidik kedua anaknya. Makanya, ia bekerja dan berkarya.
Namun, yang menjadi pertanyaan dalam buku itu, mengapa jadi janda disebut aib. Apalagi, kalau si janda tersebut cantik dan merawat dirinya. Itulah, kegelisahan yang dituangkannya dalam buku yang dirilis 14 November 2012 itu.
"Tadinya, saya berkecil hati dan depresi untuk menceritakan ini. Tapi saya harus menceritakan kepada Indonesia bahwa janda tidak seperti yang mereka pikirkan. Dengan novel ini saya berkarya, punya pekerjaan yang baik hanya kebetulan saya berstatus janda," ucapnya, saat ditemui di Plaza Senayan, Jakarta.
Judulnya buku itu juga sangat unik sekaligus menggelitik. Ia menjelaskan bahwa "jalak" dan "jablay" memiliki makna berbeda. "Jalak itu artinya janda galak. Sedangkan, jablay itu janda lebay," ucapnya ngakak.
- Pembaca Komik Indonesia Beralih Selera
- Mengapa Komik Indonesia Tidak Eksis?
- Jangan Buang Kaus Usang, Sulap Jadi Bantal Penghias Ruang
- Wayang Kulit Terancam Punah, Banyak Dalang Sepi Penonton
- Begini Trik Dewi Lestari Memasarkan Buk