Sandra Dewi dan Ayu Azhari Bangga Jadi Orang Bangka
Sandra Dewi dan Ayu Azhari mengungkapkan kebanggaannya memiliki darah Bangka Belitung.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sandra Dewi sibuk bukan kepayang. Ia mempromosikan film terbarunya berjudul "Langit ke 7" besutan sutradara Rudy Soedjarwo, yang baru saja dirilis semalam. Ia dihujani segudang pertanyaan terkait film barunya tersebut.
Namun, Sandra agak terkesiap ketika Tribunnews.com meminta komentarnya tentang HUT ke 12 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang jatuh pada Rabu, 21 November 2012. Sembari berjalan menuju red carpet untuk menyaksikan premier tersebut ia mengatakan bahwa dirinya sangat bangga sebagai orang yang lahir dan dibesarkan di Bangka.
Meski lebih banyak bekerja di Jakarta, wanita kelahiran Bangka, 8 Agustus 1983 itu, rupanya tidak bisa melupakan kampung halamannya tersebut. Tak jarang, ia kembali ke sana menemui sanak keluarganya sekaligus menikmati pemandangan alamnya serta kuliner khasnya.
"Saya sering ke sana," ucapnya. Sayangnya, Sandra tak bisa bisa berbicara banyak karena panitia penyelenggara memintanya segera mengikuti acara premier film yang dibintanginya tersebut. Ia pun bergegas menuju red carpet.
Ayu Azhari pun menyambut gembira dengan bertambahnya usia Kepulauan Bangka Belitung sebagai provinsi. Ia melihat perkembangan dari berbagai sektor. Begitu pula dengan sumber daya manusianya. Terbukti, Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, putra daerah provinsi itu, bisa menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Alhamdulilah, perkembangannya cukup pesat. Ada putra daerah yang kini menjadi Kepala Daerah di DKI Jakarta. Dalam arti dia terpilih dan dipercaya untuk menjadi pemimpin di daerah lain. Ada kebanggaan dalam diri saya," terangnya, saat dihubungi Tribunnews.com.
Ayu menaruh banyak harapan ke depan terhadap pimpinan daerah setempat. Terutama dengan meningkatkan lapangan pekerjaan. Ia berharap pemerintah meningkatkan lagi potensi pariwisatanya. Seperti di ketahui, Kepulauan Bangka Belitung memiliki pantai yang indah.
Untuk itu, pemerintah harus membangun sejumlah infrastrukur pendukung. Terutama membangun bandara internasional yang kemudian menjadi akses untuk turis lokal dan mancanegara menuju ke sana. Seperti halnya bandara di Pulau Bali.
Wanita yang memiliki darah keturunan Bangka dari sang ayahnya, juga merasa punya kewajiban untuk ambil bagian dalam mengisi dalam pembangunan. Ia mengembangkan sektor kuliner lokal dengan membuka restoran dengan menu khas Bangka di Jakarta.
Bintang film "Catatan Si Boy" itu, menilai bahwa cinta terhadap daerah itu tumbuh karena diawali dari menyantap kuliner khasnya. Bukan hal aneh jika makanan khas membuat seseorang rindu dengan kampung halamannya. "Dari mana datangnya cinta, dari mulut, turun ke perut, baru ke hati," ucapnya berfilosofi.
Dengan usahanya tersebut, ia ingin mempopulerkan kuliner khas Bangka yang banyak berbahan dasar ikan. Saking antusiasnya, bahkan Ayu mempromosikan kekayaan kuliner dalam buku berjudul "Kuliner Bangka". Ia membayangkan kuliner Bangka bisa go international seperti kuliner Jepang dan Thailand.
Dengan mengembangan sejumlah potensi tersebut, Ayu yakin masyarakat Provinsi Bangka Belitung hidup sejahtera. Pemerintahnya bisa membuat program yang berpihak kepada rakyat, misalnya pendidikan gratis dan fasilitas kesehatan cuma-cuma. "Saya harap kesejahteraan masyarakat terjamin," ucapnya.