Feeling Blue, Kegalauan di Tengah Lesunya Penjualan Kaset
Feeling Blue adalah album debut yang memuat karya dari artis-artis dalam naungan EME dengan beraneka ragam format sekaligus warna musik yang berbeda.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lesunya penjualan fisik dalam bentuk kaset dan compact disk, yang melanda industri musik Indonesia rupanya tidak membuat Energy Music Entertainment (EME) menjadi gentar untuk meluncurkan album kompilasi bertajuk "Feeling Blue".
"Feeling Blue" adalah album debut yang memuat karya dari artis-artis dalam naungan EME dengan beraneka ragam format sekaligus warna musik yang berbeda. Tetapi tetap mengusung satu tema, yakni perasaan biru.
Mereka percaya kegalauan materi album mampu mendongkrak penjualan album. Apalagi situasi perasaan itu dinilai tengah mewabah di Indonesia. Dan, Penyanyi dan musisi yang terlibat dalam album itu antara lain Taxi, Lavina, Kanza, Kimnara, Ornito, dan Branded.
"Dari energi musik, kami anggap biru itu mampu mewakili perasaan. Orang Indonesia memiliki tingkat kegalauan tertinggi, ada yang jatuh cinta, ada yang patah hati. Dan, "Feeling Blue" mewakili perasaan itu," ucap Manajer Promo dan Marketing EME, Acong, saat berbincang-bincang bersama wartawan di Pulo Gadung Trace Center, Jakarta Timur.
Sekarang, diakuinya, agak sulit kalau hanya mengandalkan toko kaset. Oleh sebab itu, EME kemudian mengatur strategi untuk memasarkan album "Feeling Blue" lewat sistem bundling yang sedang trend saat ini.
Mereka tambah yakin album kompilasi itu meraih kesuksesan, karena memiliki talent yang mampu bersaing dengan label lainnya.
"Industri musik saat ini lagi kacau. RBT drop. Kenapa EME berani keluarkan album fisik, kami merasa punya talent yang bagus, yang bisa diadu dengan label lain," ucapnya.
Koran Futuristik dan Elegan
Klik Tribun Jakarta Digital Newspaper