Penembakan Kapolsek Bentuk Balas Dendam Teroris

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penembakan yang dilakukan kelompok tidak dikenal terhadap Kapolsek Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (14/11/2012) malam diduga kuat sebagai aksi balas dendam kelompok teroris.

Setelah ditemukannya tewas dua anggota polisi di dusun Tamanjeka, Poso, petugas gabungan TNI-Polri melakukan penyisiran terhadap Gunung Biru yang diduga kuat sebagai tempat latihan militer para teroris.

Selain itu, aparat pun melakukan oparasi untuk melakukan penegakan hukum terhadap para pelaku teror yang sudah membuat keadaan di Poso mencekam belakangan ini dengan aksi peledakan bom di beberapa tempat di Poso. Beberapa orang terduga teroris pun ditangkap petugas bahkan ada terduga teroris yang tewas akibat diterjang peluru petugas saat dilakukan penangkapan.

Kepala Biro penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar menduga kuat opelaku penembakan terhadap Kapolsek Poso Pesisir Utara Inspektur Polisi Satu Bastian Taruklabi dilakukan kelompok teroris yang ingin menunjukan eksistensi dan balas dendam terhadap polisi.

“Bisa saja mereka ingin balas dendam dengan melakukan serangan-serangan seperti itu,” kata Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/11/2012).

Berdasarkan proyektil yang ditemukan dilokasi kejadian, menurut Boy proyektil tersebut diduga kuat berasal dari senjata laras panjang. “Proyektil hanya bisa diketahui ukuran kalibernya. Pelurunya kaliber 9 milimeter. Tapi apakah itu berasal dari senjata rakitan atau bukan itu tidak bisa diketahui,” ungkap Boy.

Kapolsek Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (14/11/2012) malam, diberondong tembakan. Penembakan dilakukan sekelompok orang tidak dikenal. Rentetan tembakan tersebut diarahkan kepada Inspektur Polisi Satu Bastian Taruklabi yang saat kejadian sedang berada di teras rumah dinasnya di Kompleks Mapolsek Poso Pesisir Utara. Kapolsek selamat dari tembakan para teoris tersebut setelah menyelamatkan dii ke dalam rumah.

Klik: