Entis Beryukur Tak Jadi Korban Longsor
Entis Sutisna benar-benar bersyukur. Longsor yang terjadi di RT 04/14, Kampung Sungapan,
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Agung Yulianto Wibowo
TRIBUNNEWS.COM, TRIBUN - Entis Sutisna benar-benar bersyukur. Longsor yang terjadi di RT 04/14, Kampung Sungapan, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung hanya berjarak kurang dari lima meter, dari tempatnya berdiri. Bahkan, dia baru berlari ketika longsoran tanah sudah memenuhi badan jalan.
Kepada Tribun, remaja berusia 18 tahun ini mengaku baru saja menambal ban sepeda motor Supra. Setelah selesai, sepeda motor itu langsung menuju ke arah Soreang. Entis masih membantu seorang pengendara menaikkan barang di jok belakang.
"Saya masih angkat barang ke jok sepeda motor. Dia temannya yang sebelumnya menambal ban. Baru saja yang menambal ban itu pergi, langsung ada suara gemuruh. Situasinya pada saat kejadian begitu gelap, saya tidak tahu," ujarnya di lokasi longsor, Senin (19/11/2012) pagi.
Menurutnya, pengendara yang barangnya dinaikkan sempat terkena dahan pohon yang terbawa longsor. Namun, pengendara itu langsung berlari mengejar temannya yang sudah duluan meluncur.
"Suasana pada saat itu gelap dan berdebu. Masih gerimis. Untungnya saya tidak kena, karena setiap malam saya tidur di tempat penambalan ban itu," ujar warga Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung.
Entis menduga rumah yang berada di dekat sungai yang tertimbun longsor, menjadi korban. Ada tiga orang yang berada di rumah tersebut. Namun, satu anak di antaranya berhasil selamat. Sedangkan ibu dan adiknya belum diketahui nasibnya sampai Senin (19/11/2012) pagi.
"Pada saat kejadian, sepertinya ada orang di dalam. Kalau saya biasanya tidur di tempat penambalan bersama Usep teman saya. Sekarang saya tidak mau tidur di situ lagi karena trauma," kata Entis.