USPB Satukan Minat Dalam Keragaman Bunyi
merupakan sebuah kesenian yang dimainkan dengan cara dipukul, berbagai alat kesenian yang bisa digunakan
TRIBUNNEWS.COM BANDUNG -MENDENGAR kata perkusi pasti bayangan kita langsung tertuju pada sebuah benda yang berbunyi jika dipukul. Yah! Perkusi merupakan sebuah kesenian yang dimainkan dengan cara dipukul, berbagai alat kesenian yang bisa digunakan untuk perkusi dari mulai konvesional maupun non konvensional. Seperti Jembe, Conga, Bongo, Timbalis, Bedug, dan juga Drum.
Di Kota Bandung yang kaya akan keseniannya, terlihat lebih 'Wah' dengan hadirnya komunitas yang orang-orangnya menyukai kesenian perkusi. United States of Bandung Percussion (USBP), merupakan sebuah komunitas yang baru-baru ini mengeksiskan diri di Kota Bandung.
USBP berawal dari sekumpulan teman bermain, yang tadinya mempunyai grup-grup perkusi berbeda.
Komunitas perkusi USBP memang awal terbentuknya dari pengajar-pengajar eskul perkusi yang berada di sekolah-sekolah. Sebagian besar yang tergabung dari USBP ini merupakan dari sekolah SMAN 22 Bandung, SMAN 7 Bandung, UNPAD, UNIKOM, STIKES Farmasi, dan lain-lain.
"Awalnya sih kita dari pengajar-pengajar eskul perkusi di sekolah-sekolah, kita sering ngumpul bareng daripada kita ngumpul dengan grup-grup yang berbeda akhirnya kita membentuk sebuah komunitas perkusi di Kota Bandung," kata Hari Setiawan pada Sabtu (17/11/2012).
Menurut Humas USBP Hari Setiawan (27), USBP ini berdiri pada bulan Maret 2012, yang bertujuan untuk mengenalkan kesenian perkusi kepada masyarakat Kota Bandung.
"Yah dengan adanya USBP kita tuh ingin mengembangkannya ke masyarakat umum, agar masyarakat tahu kalau di Bandung ada perkusi," katanya saat ditemui di acara Mahadharma Festival 2012.
Belum genap satu tahun, USBP kerap tampil di acara-acara besar Kota Bandung, ini merupakan sebuah kesan tersendiri dan juga untuk lebih mengenalkannya kepada masyarakat umum.
"Awal tampil pertama kita tuh di acara Konferensi Asia Afrika, di acara Bandung Moy, Hakteknas, dan juga kita mengikuti audisi pencarian bakat IMB," katanya.
Menurut Humas USBP, anggota aktif berjumlah sekitar 100 orang kalangan usianya pun variatif tidak ditentukan, selain itu juga anggota diberikan pengarahan dan pengajaran tentang bermain perkusi.
"Di sini kita gak tentukan usianya, USBP sendiri juga mempunyai anggota yang masih berumur 7 tahun, dan untuk yang mau gabung perkusi tetapi masih belum menguasai, kita akan mengajarkannya teknik-tekniknya," kata Hari.
Melakukan latihan setiap hari Jumat merupakan kegiatan rutin yang dilakukan USBP, dan juga setiap hari Minggu USBP rutin tampil di Car free day.
"Setiap Jumat kita rutin latihan di Monumen dari jam tiga sore sampai maghrib, dan biasanya kita tampil di acara car free day untuk mengenalkan perkusi kepada masyarakat umum Kota Bandung," ucapnya.
Ciri khas dari USBP sendiri, mampu menampilakan seluruh anggotanya untuk memainkan alat perkusi. Setiap tampil dalam acara-acara USBP mampu membuat masyarakat penasaran untuk melihatnya.
Hari berharap dengan pertama kalinya USBP hadir dalam acara Mahadharma Festival 2012, mampu membuat masyarakat yang mengunjungi acara ini mengetahui dan bergabung dalam USBP.