Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Antar-Warga Cermin Lunturnya Jiwa Nasionalisme

Sikap emosional warga mudah terpancing dengan berbagai isu kecil yang akhirnya menimbulkan konflik horizontal antar warga.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Konflik Antar-Warga Cermin Lunturnya Jiwa Nasionalisme
Tribun Lampung/Indra Simanjuntak
Seorang ibu beserta ketiga anaknya warga Kampung Kesumadadi, Kecamatan Bekri diungsikan petugas ke tempat yang aman saat terjadi penyerangan oleh ratusan massa dari Kampung Buyut Udik, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah, Kamis (8/11/2012). Ratusan warga lainnya telah lebih dulu diungsikan untuk menghindari bentrok antarwarga. Aksi massa dari Kampung Buyut Udik ini dipicu akibat salah seorang warganya, Khairil Anwar (29) tewas dibakar massa dari Kampung Kesumadadi karena diduga mencuri sapi pada 18 Oktober silam. Tribun Lampung/Indra Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sikap emosional warga mudah terpancing dengan berbagai isu kecil yang akhirnya menimbulkan konflik horizontal antar warga. Kasus di Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan NTB ternyata dipicu hal-hal yang bersifat pribadi awalnya yang akhirnya memicu bentrokan warga.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto melihat bahwa konflik antar warga belakangan ini yang sering terjadi diakabatkan mulai munculnya rasa persatuan sebagai sesama anak bangsa mulai luntur.

Hal tersebut mengakibatkan, provokasi sekecil apa pun akan mudah ditanggapi meskipun belum diketahui benar atau tidaknya.

“Kalau kita lihat akhir-akhir ini sering terjadi konflik antar warga dibeberapa daerah, ini mencerminkan betapa saat ini jiwa persatuan kita, nasionalisme kita mulai luntur. Begitu mudahnya saudara kita ini terprovokasi yang belum tentu ada dasar hukumnya, dan belum bisa dibuktikan kebenarannya,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2012).

Untuk itu, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia berharap supaya masyarakat bisa menahan diri detengah teknologi informasi yang begitu cepat. Selain itu, masyarakat pun diimbau supaya tidak mudah terprovokasi dan terpancing isu-isu yang bisa menimbulkan konflik sosial.

“Polri beserta unsur-unsur terkait lainnya akan terus berupaya memberikan rasa aman dan menjaga ketertiban masyarakat, agar kasus serupa tidak terjadi di mana pun,” ucapnya.

Klik:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved