Jumat, 3 Oktober 2025

Siswa SMA Gunungkidul Tewas

Rekonstruksi Kasus Rezza Gagal Dilakukan karena Terkendala Cuaca

Gagalnya rencana rekonstruksi kecelakaan Rezza Eka Wardhana (16) pada Rabu (7/11/2012) dini hari, karena terkendala cuaca.

zoom-inlihat foto Rekonstruksi Kasus Rezza Gagal Dilakukan karena Terkendala Cuaca
Tribun Jogja/Hendy Kurniawan
Rezza Eka Wardhana (16) saat masih dirawat di rumah sakit.

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Gagalnya rencana rekonstruksi kecelakaan Rezza Eka Wardhana (16), pelajar kelas X SMA Dominicus, Wonosari pada Rabu (7/11/2012) dini hari, karena terkendala cuaca.  

Direskrimum Polda DIY Kombes Kris Erlangga menjelaskan, rencana pada malam itu adalah olah TKP. Sedangkan reka ulang belum dilakukan.

"Kami perlu mengetahui posisi saat kecelakaan itu bagaimana, jatuhnya bagaimana," ujarnya di Mapolda DIY.

Sampai Rabu sore, Kris belum merencanakan lagi kapan waktu yang tepat untuk melakukan olah TKP. Alasannya, penyidik masih berusaha mengumpulkan barang bukti, baik dari para saksi maupun keterangan di lokasi.

Keseriusan Polda DIY mengungkap fakta yang sebenarnya dan menuntaskan kasus ini, memang menjadi tuntutan, selain dari pihak kepolisian, terlebih dari masyarakat dan keluarga korban. Semula, Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti menyebutkan, polisi akan membongkar kembali makam Rezza, untuk diotopsi.

Namun, itu membutuhkan izin dari pihak keluarga. Sedangkan sejauh ini pihak keluarga masih keberatan.

Menanggapi hal itu, Kris mengaku amat memahami sikap keluarga korban. Sebab, keluarga masih berduka. Namun, menurut Kris, prinsip bahwa pengungkapan kasus secara pasti harus melalui cara hukum. Otopsi merupakan standar untuk membuktikan bagaimana seseorang sampai meninggal.

"Polisi atau penyidik tidak bisa melakukan itu. Yang bisa ahlinya, ya forensik. Hasil otopsi akan terdokumentasikan sebagai laporan fakta. Itu fungsinya," terang Kris.

Otopsi, menurutnya, tetap perlu dilakukan. Namun, polda belum bersikap lebih jauh atas keberatan pihak keluarga korban.

Hingga Rabu sore, Kris belum memiliki gambaran waktu yang tepat untuk melakukan otopsi, mengingat keluarga masih berduka.

Ia menegaskan, sebelum pada rencana autopsi, pihaknya bakal melengkapi bukti-bukti dari para saksi dan olah TKP.

Itu untuk mengetahui apakah korban jatuh terkena aspal, atau ada pukulan dari tersangka. Terkait apakah tersangka Bripka Mahmudin saat ini ditahan atau tidak, Kris hanya menyatakan tersangka diamankan, dan sedang dalam proses pemeriksaan.

"Masyarakat atau LSM silakan berpendapat. Boleh. Tapi kami akan cari faktanya. Polres Gunungkidul semula menyatakan kecelakaan tunggal, kami akan ungkap faktanya apa," paparnya.

Sebagaimana tersiar, Polda semula memang akan melakukan rekonstruksi pada Selasa (6/11/2012) malam.

Namun, hingga lepas pukul 00.00 atau Rabu (7/11/2012) dini hari, tidak nampak adanya reka ulang di tempat kejadian perkara (TKP) depan DPRD Gunungkidul.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved