Kamis, 2 Oktober 2025

Jakarta Fashion Week 2013

Oscar Lawalata Pamer Desain Geometrikal Bernuansa Etnik

Hari ketiga Jakarta Fashion Week, Oscar Lawalatta unjuk pamer desain geometrikal bernuansa etnik.

Penulis: Daniel Ngantung
zoom-inlihat foto Oscar Lawalata Pamer Desain Geometrikal Bernuansa Etnik
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Pagelaran fashion show koleksi perancang mode Oscar Lawalata yang mengusung tema Mongoloid menampilkan 24 koleksinya pada acara Jakarta Fashion Week 2013 di Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Senin (5/11/2012) malam. Rancangan Oscar terinspirasi Art Deco yang mengembangkan bentuk-bentuk geometris dengan menggunakan bahan-bahan tile, katun, serta batik. (Tribun Jakarta/Jeprima)

Laporan Wartawan Tribun Jakarta,
Daniel Ngantung

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Desainer-desainer muda kembali menyemarakkan hari kedua Jakarta Fashion Week 2013. Setelah Kleting menghadirkan koleksi terbarunya kemarin, sekarang giliran Oscar Lawalata dan Auguste Soesastro pamer karya bersama, Senin (4/11/2012).

"Desain art deco menginspirasi siluet dan motif koleksi terbaru lini ready to wear saya, Mongoloid," ujar Oscar dalam jumpa persnya.

Desain art deco diterjemahkannya dalam siluet arsitektural dan motif geometrikal dengan sentuhan etnik. Material yang digunakan outfit di antaranya tulle, wol, dan katun.

Sementara itu, koleksi Spring/Summer 2013 terbaru Auguste untuk lininya, Kromo, terinspirasi dari gaya hidup para wanita yang gemar berekreasi di pantai atau berlayar di laut.

Yang membuat berbeda adalah penggunaan warna-warna bold, seperti merah, biru dongker, hitam dalam koleksi terbarunya ini. Beda mengingat karakter busana Auguste  yang cenderung berwarna kalem seperti off white dan putih. Warna-warna tersebut dihadirkan dalam permainan tubruk warna atau color blocking.

"Sepertinya baru kali ini saya menggunakan warna-warna yang cukup bold (berani)," ujar perancang yang telah mengekspansi kreasinya ke New York.

Koleksinya membuka pagelaran busana malam itu. Busana kasual, cenderung longgar, bernuansa minimalis dalam bahan kanvas, katun dan wol, dengan motif garis cukup mendominasi. Meski simpel, gaya tubruk warna itu membuat koleksi ini terasa spesial.

Blouse putih dengan posisi garis kancing yang asimetris dipadukan dengan rok a-line dwi warna yang dipisah oleh pola garis zig-zag horisontal. Sangat kasual tapi tetap stylish bersamaan.

Pola yang sama juga hadir dalam bentuk dress. Pilihan kasual lainnya di antaranya, celana pendek, dan blazer longgar.

Adapula gaun panjang off-shoulder dalam bahan kanvas, shirt dress bermotif garis dengan aksen kerah cheongsam yang cocok dikenakan saat menghadiri pesta di pantai.

Usai dibuai oleh kejutan warna  Auguste, giliran Oscar menampilkan kreasinya sebanyak 24 outfit.

Seperti yang sudah disebutkan, Oscar mengangkat tema art deco dengan sedikit twist etnik yang diterjemahkannya dalam cocktail dress berwarna hitam dengan aksen aplikasi-aplikasi bahan bermotif geometrikal dan batik.

Adapula  cocktail dress yang bagian roknya dibuat dengan menjahit bahan-bahan yang berbentuk lingkaran kecil secara jarang. Cela-cela kecil yang muncul memberikan efek detail cut-out yang seksi.

Highlight lain dari pemenang International Young Creative Entrepreneur ini adalah desain topi bulat yang mengkerut dan sandal transparan yang bagian chunky heel-nya beraksen etnik.

Halaman
12
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved