Jumat, 3 Oktober 2025

Krisis Eropa dan AS Mulai Gerogoti Pertumbuhan Ekonomi RI

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2012 hanya tumbuh 6,17 persen. Dibawah prediksi awal sebesar 6,20 - 6,30 persen.

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto Krisis Eropa dan AS Mulai Gerogoti Pertumbuhan Ekonomi RI
teknologihasilperikanan
Penurunan ekspor ke Eropa dan Amerika Serikat menjadi salah satu faktor utama tersendatnya pertumbunan ekonomi Indonesia. Tahun 2012 pemerintah memprediksi pertumbuhan mencapai 6,30 persen, namun realisasinya hanya 6,17 persen.

Laporan Wartawan Tribun Jakarta Arif Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2012 hanya tumbuh 6,17 persen. Dibawah prediksi awal sebesar 6,20 - 6,30 persen.

Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri, ada beberapa faktor yang perlu diwaspadai terkait dengan pelemahan yang terjadi di Eropa dan AS.

"Itu berarti bahwa faktor external yg bikin slowdown. Bukannya mau nakut-nakutin, ya, tapi kayaknya Indonesia harus hati - hati dengan situasi global karena penurunan paling tajam datangnya dari eksport. Investasinya masih tumbuh 10-an persen," katanya di Jakarta, (05/11/2012).

Gejala itu tampak dari menurunnya investasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang hanya mencapai 0.9 persen. Selain dari  angka realisasi investasi indonesia yang pada kuartakl II tumbuh 30 persen juga menurun menjadi 27 persen pada kuartal III 2012.

"Itu sejalan dengan impor barang modalnya yg juga mulai rada turun. Itu gejala biasanya pengaruh dari luar gara - gara  eksportnya slowdown," katanya.  

Ia juga melihat yang menjadi penggerak seperti  pertumbuhan private consumption yang hanya mencapai 5.68 persen.

Menurutnya, pemicunya adalah pembatasan kredit oleh perbankan untuk motor dan mobil. "Kalau dilihat dari sales roda dua dan roda empat itu drop gara-gara  aturan LTV," katanya.

"Ini yg membuat private consumption agak turun, kemudian export-nya turun dan sekarang satu-satunya nya harapan investasi dan belanja pemerintah," tambahnya.

Menurutnya, ada dua hal yang harus dijaga pemerintah yaitu investment dan government spending. Ditambah dengan private consumption yang harus dijaga.

Ia memperkirakan kondisi ini akan berlanjut karena ketidakpastian perekonomian global makin besar. "Saya kok ngeliatnya challenge kita bukan di 2012 tapi di 2013. Prosesnya gak akan gampang," katanya.  

Ia memperkirakan tahun ini indonesia masih  bisa tumbuh 6.3 persen. Sedangkan untuk Tahun depan, ia memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan berjalan  slow down dibandingkan dengan tahun ini.

"Saya masih percaya di atas 6 persen  tapi saya mau bilang solusi dari US dan Eropa ini masih mengambang, intinya keputusan politik yang mereka buat memengaruhi kita," katanya. (*)

BACA JUGA:

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved