Diduga, Terkait Paspor Palsu Haji Mojokerto
"Bahan dari paspor ini asli, buktinya lolos sensor, hanya saja identitasnya yang dipalsukan," kata Farman.
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA- Pemalsuan akta otentik, seperti KTP, KSK, Akte Kelahiran untuk membuat paspor, yang dilakukan oleh Munir Cs, dan telah dibongkar oleh Polrestabes Surabaya, diduga juga terkait dengan paspor palsu calon jemaah haji asal Mojokerto.
Pasalnya pembuatan paspor jemaah haji Mojokerto juga dilakukan di kantor Imigrasi Waru Sidoarjo.
Kasatreskrim Polrestabes, AKBP Farman, tidak menampik hal tersebut. "Kasus paspor palsu di Mojokerto itu hanya sebagian kecil saja, hanya 36 paspor. Sedangkan tersangka ini membuat ribuan paspor palsu," kata Farman, Selasa (6/11/2012).
Menurut Farman, ribuan paspor palsu tersebut diduga telah digunakan. Pasalnya, dalam sehari, terdapat sekitar 400 pengaju paspor di Imigrasi. Dengan demikian pihak Imigrasi sangat sulit melakukan verifikasi data. Celah itulah yang dimanfaarkan oleh sindikat Munir cs, untuk memalsukan paspor.
"Bahan dari paspor ini asli, buktinya lolos sensor, hanya saja identitasnya yang dipalsukan," kata Farman.
Ini dibuktikan dalam komputer milik tersangka, ditemukan ribuan data paspor palsu. Di partisi C, ditemukan 660 data file berisi gambar scan pasport, ijasah, akte kelahiran, serta 11 file berisi konsep dari pembuatan kartu keluarga, KTP.
Sedangkan di partisi D, ditemukan 238 data scan pasport, ijasah, akte kelahiran, serta 490 file data scan KTP dan KSK. Sehingga total terdapat 1.399 data file paspor palsu.
Dengan begitu banyaknya paspor palsu tersebut, ada dugaan oknum imigrasi terlibat.
Polisi sendiri akan meminta verifikasi data terhadap pihak imigrasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi menangkap enam pelaku yang merupakan sindikat pemalsuan identitas, yakni, Munir (52), Zamroni Arif (41), Herman (48), Saddam Husein (19), Lukman (19), Alwi (49).