Saatnya Anak Muda Pimpin Jawa Barat

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Gagasan pemikiran anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka untuk menghidupkan spirit ke Sunda-an di kalangan generasi muda, mendapat apresiasi positif dari pengajar komunikasi politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) DR Ari Junaedi.

Menurut Ari yang intens mengamati dinamika politik di tiap pilkada, kemenangan Jokowi - Ahok di DKI Jakarta menyiratkan "kehausan" warga akan sosok muda yang mampu mendobrak stagnasi sistem yang diciptakan kalangan tua.

"Harus diakui, kemarin Jawa Barat mengharapkan sosok HADE (Ahmad Heryawan - Dede Yusuf) mampu membenahi Tatar Parahyangan namun kita semua melihat syahwat politik keduanya cukup tinggi sehingga retak di tengah jalan," katanya, Minggu (4/11/2012) kemarin.

"Janji 3 tahun akan mundur dari jabatan jika Jawa Barat tidak mengalami kemajuan ternyata juga tidak dilakukan oleh Aher maupun Dede. Oleh karena itu, para calon yang akan maju berlaga di Pilgub Jawa Barat, hanya sosok Rieke yang bisa menjadi tumpuan warga Tatar Parahyangan," tandas Ari Junaedi.

Dosen Pascasarjana Universitas Diponegoro ini menambahkan, keteladanan Jokowi - Ahok yang saling menutupi dan saling melengkapi kedua pasangan ini, maka, sebaiknya Rieke berpasangan dengan calon wakil gubernur yang mempunya visi dan misi membangun Jawa Barat.

Kebuntuan komunikasi Aher dengan Dede Yusuf sebaiknya dijadikan cerminan Rieke maupun parpol pengusungnya untuk memilih calon wakil gubernur yang "tahu diri". "Buat apa rebutan siapa nomor satu atau nomor dua, pentingkan membangun Jawa Barat seutuhnya," tegasnya.

Menariknya, kontestansi Pilgub Jawa Barat kali ini semua kandidat mengincar posisi Jabar 1. Dede Yusuf yang disokong Demokrat, PAN dan PKB merasa pas menjadi Cagub, sementara calon yang lain juga mengklaim lebih pantas menjadi cagub.

Ahmad Heryawan masih layak dicalonkan PKS sebagai Cagub. Bupati Indramayu, Irianto alias Yance juga menganggap dirinya sepadan dengan Cagub yang lain.