Kamis, 2 Oktober 2025

Origami ala Indonesia Tak Kala Unik

Indonesia memiliki ahli - ahli di bidang paper craft yang memiliki ciri khas lewat karyanya yang mengangkat identitas lokal.

zoom-inlihat foto Origami ala Indonesia Tak Kala Unik
TRIBUN JOGJA
Boneka kertas hasil ahli - ahli di bidang paper craft yang memiliki ciri khas lewat karyanya yang mengangkat identitas lokal.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Mona Kriesdinar

TRIBUNNEWS.COM. BANTUL - Karakter boneka kertas bernama Danbo tak asing lagi karena boneka unik, mini dan lucu tersebut, juga kerap kali dijadikan display picture di jaringan BlackBerry Messenger maupun digunakan sebagai profile picture situs jejaring sosial.

Wajar saja, meskipun terkesan sederhana, namun karakter yang digunakan sebagai trademark situs luar negeri, amazon.co.jp ini sanggup mencuri perhatian lantaran boneka ini sanggup mewakili berbagai macam ekspresi. Semisal ekspresi kebahagiaan, eskpresi kesedihan, serta ekspresi lainnya yang menarik minat fotografer untuk mengabadikannya lewat bidikan lensa mereka.

Namun siapa sangka, Indonesia sendiri ternyata memiliki ahli - ahli di bidang paper craft. Mereka juga memiliki ciri khas lewat karya - karyanya yang mengangkat identitas lokal sebagai bagian dari proses kreatif mereka.

Sebut saja misalnya komunitas Peri Kertas. Kelompok pecinta paper craft ini telah memiliki anggota yang tersebar di seluruh tanah air hingga berjumlah 20 ribu orang, sedangkan di Yogyakarta sendiri hingga kini tercatat ada 300 orang lebih anggota.

"Kami belum memiliki basecamp khusus, karena selama ini lebih intens bergerak di jaringan maya," ujar Anis Narmantika, seorang anggota peri kertas, ketika ditemui di Jogja Expo Center (JEC) Senin (29/10/2012) siang.

Bersama teman - teman komunitasnya itu, mereka membuat karakter tokoh - tokoh pewayangan dari kertas. Ada pula potret kehidupan khas di Yogyakarta yang juga diabadikan lewat boneka kertas semisal lewat miniatur angkringan, tugu jogja, gerobak cendol, penjual kacang rebus, penarik becak serta ikon - ikon Yogyakarta lainnya yang seluruhnya dibuat dari kertas lipat.

Uniknya, desain - desain yang mereka buat dibagikan secara gratis di website serta di situs jejaring sosialnya. Sehingga siapapun bisa ikut belajar dan berkreasi menggunakan materi desain yang ada. Hingga kini, mereka memang tak memikirkan untuk menjadikannya sebagai komoditas ekonomis. Mereka cukup bahagia jika bisa berbagi dengan semakin banyak orang, baik itu yang memiliki hobi yang sama maupun mereka yang baru mengenal seni melipat kertas ini.

Namun, tidak jarang, kesempatan itu justu dimanfaatkan oleh pihak - pihak yang sengaja mengambil keuntungan dari desain - desain yang diberikan secara gratis tersebut. Semisal memperjual belikan karya - karya yang berasal dari desain jaringan komunitas paper craft.

"Itu sudah menjadi risiko kami, tapi sangat disayangkan memang kalau sampai mereka tidak mencantumkan identitas sang desainernya," ujarnya seraya menjelaskan pernah suatu kali memergoki pedagang yang sengaja menghapus identitas yang pencipta desain karya tersebut.

Hingga kini, Anis sendiri sudah membuat ratusan desain boneka kertas. Di antara karyanya itu, ada satu karakter yang dibuat sebagai masterpiece karena ukurannya yang cukup besar serta tingkat kerumitannya yang cukup tinggi. Boneka ini mengambil karakter Optimus Prime, sosok superhero dalam film Transformers. Ukurannya cukup besar, memiliki ketinggian hingga 1,2 meter dan dikerjakan selama tujuh bulan. Untuk membuatnya, ia menghabiskan sebanyak 253 lembar kertas karton berukuran A3 serta menghabiskan biaya hingga Rp 1,3 juta. Meski begitu, dirinya cukup puas lantaran bisa menyalurkan hobinya lewat sebuah karya masterpiece.

Hal yang sama diakui Yusdistira. Pria yang sehari - harinya bekerja sebagai web designer ini juga termasuk seorang pehobi boneka kertas. Bedanya, jika Anis fokus pada desain pembuatan boneka kertas, Yudistira ini lebih menyukai bidang fotografinya. Yakni memotret karya - karya tersebut hingga menjadi sebuah cerita unik.

"Ada kebahagiaan tersendiri ketika mengamati boneka kertas ini yang seolah memiliki dunianya sendiri," ujar pria yang memiliki koleksi ratusan boneka kertas ini.

Namun begitu, keduanya sepakat bahwa lewat karya boneka kertas tersebut, mereka ingin menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki kreativitas yang tak kalah dengan negara lainnya bahkan sanggup bersaing dengan Jepang yang terkenal dengan origaminya.

Hal itu pulalah yang menjadi alasan bagi mereka membuat berbagai macam boneka kertas yang diambil dari cerita tradisional Indonesia. "Inilah boneka kertas yang memiliki ciri khas keindonesiaan," tandasnya.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved