Pelabuhan Tanjung Adikarto Diperkirakan Rampung 2016
Pelabuhan Tanjung Adikarto yang dibangun di Kulonprogo sejak 2009 diprediksi baru bisa dirampungkan pada tahun 2016.

TRIBUNNEWS.COM YOGYA, - Pelabuhan Tanjung Adikarto yang dibangun di Kulonprogo sejak 2009 diprediksi baru bisa dirampungkan pada tahun 2016. Karena sampai sekarang Pemda DIY baru bisa mengerjakan bagian pokok pelabuhan. Seperti dermaga, pemecah gelombang, alur pelayaran, drainase serta jalan ke arah pelabuhan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Astungkoro, pengerjaan sarana penunjang pelabuhan seperti kantor dermaga, balai nelayan, tempat pelelangan ikan, bengkel kapal, infrastruktur listrik dan pengawetan ikan, baru bisa dikerjakan dan diselesaikan setelah ada tambahan dana dari pemerintah pusat. Dengan target penyelesaian empat tahun mendatang.
"Bagian pokok pelabuhan saat ini pengerjaannya sudah mencapai 80 persen. Lokasi pendaratan kapal pun sudah bisa dioperasikan tahun depan. Dengan kapasitas mendaratkan sebanyak sepuluh kapal dengan kapasitas 30 gross ton," terang Astungkoro, Selasa (30/10/2012).
Diharapkannya, semua fasilitas dapat dengan cepat diselesaikan. Sehingga operasionalisasi mampu berjalan optimal serta memenuhi syarat untuk kegiatan bisnis. Termasuk tempat sandar kapal milik DIY yang saat ini dititipkan di berbagai lokasi.
"Kita sudah sembilan kapal yang saat ini dititipkan di Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul. Jumlah itu saya rasa sudah mencukupi kebutuhan pendukung bidang perikanan," ujar Astungkoro.
Fasiltas utama pelabuhan yang mulai dibangun tiga tahun lalu tersebut, sampai saat ini sudah menyerap anggaran sebesar Rp 32 miliar. Untuk menyelesaikan seluruh bagian pokok pelabuhan, Pemda DIY mengajukan anggaran sebanyak Rp 16 miliar pada APBD Perubahan 2012.
Terpisah, anggota Komisi B DPRD DIY, Ahmad Sumiyanto mendorong Pemda DIY agar lebih aktif melakukan komunikasi kepada pemerintah pusat dalam hal bantuan dana alokasi khusus pembangunan pelabuhan. Sebab, jika pembangunan dilakukan secara parsial dikahwatirkan akan terjadi kerusakan pada sarana utama yang telah ada. Dampaknya adalah pembengkakan anggaran perbaikan.
"Dilihat dari sisi kebutuhan, tambahan anggaran pada APBD Perubahan sebesar Rp 16 miliar itu cukup realistis. Tapi jika secara keseluruhan jika tidak ada support yang total, saya khawatir sarana yang ada bisa rusak. Karena lama tidak difungsikan secara optimal serta membutuhkan maintenance, pengendalian dan sebagainya," tandas Ahmad. (hdy)
Baca Juga :
- Teten Masduki: APBD Jawa Barat Sering Dipakai Buat Politik 3 menit lalu
- Bupati Wajo Bantu Korban Kebakaran Pasar Sentral Rp 23 Juta 9 menit lalu
- UMP Rp 1,3 Juta Ditolak di Deliserdang 17 menit lalu