Gayus Tambunan Terdiagnosa Derita Fistula Ani
sumber terpercaya di RS Sentosa menyebutkan bahwa gayus terdiagnosai penyakit Fistula Ani.
TRIBUNNEWS.COM,BANDUNG--Tim dokter RS Sentosa yang menangani penyakit Gayus Tambunan, terdakwa kasus tindak pidana korupsi, telah mendiagnosa penyakit yang dialami oleh mantan PNS Dirjen Pajak tersebut.
Informasi yang dihimpun Tribun dari sumber terpercaya di RS Sentosa menyebutkan bahwa gayus terdiagnosai penyakit Fistula Ani.
"Baru dikasih tahu diagnosanya Fistula Ani," ujar sumber Tribun melalui pesan singkatnya.
Namun, ketika ditanya lebih lanjut mengenai sebab akibat penyakit tersebut, ia belum menjelaskanya lebih lanjut. Pesan yang dikirimkan Tribun kepadanya pun belum sempat dibalas.
Menurut Dr Emerson Budiarman sebagaimana yang tertulis dalam artikel seputar Fistula Ani yang dimuat di www.medistra.com, Fistula Ani ini ialah fistula yang menghubungkan antara kanalis anal ke kulit di sekitar anus atau ke organ lain seperti vagina.
Pada permukaan kulit, tulis Emerson, bisa terlihat satu atau lebih lubang fistula dan dari lubang fistula dapat keluar nanah ataupun kotoran saat buang air besar.
Ia juga menulis, sebagian besar Fistula Ani memerlukan operasi karena jarang sembuh spontan. Penderita penyakit ini, tulis Emerson, terjadi pada laki-laki berumur 20-4- tahun.
"Setelah operasi, reiiko kekambuhan fistula termasuk cukup tinggi, yakni sekitar 21 persen atau satu dari lima pasian dengan Fisulta Post operasi akan mengalami kekambuhan," tulisnya.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa Gayus dibawa ke rumah sakit karena menderita penyakit ambien atau wasir.
Mengutip berbagai sumber, Fistula adalah hubungan abnormal antara dua tempat yang berepitel. Fistula Ani adalah fistula yang menghubungkan antara kanalis anal ke kulit di sekitar anus (ataupun ke organ lain seperti ke vagina). Pada permukaan kulit bisa terlihat satu atau lebih lubang fistula, dan dari lubang fistula tersebut dapat keluar nanah ataupun kotoran saat buang air besar.
Terdapat berbagai jenis fistula, mulai dari yang simple hingga fistula kompleks yang bercabang cabang dan melibatkan otot sphincter ani (otot yang mengatur proses defekasi).
Fistula ani sering terjadi pada laki laki berumur 20 – 40 tahun, berkisar 1-3 kasus tiap 10.000 orang. Sebagian besar fistula terbentuk dari sebuah abses (tapi tidak semua abses menjadi fistula). Sekitar 40% pasien dengan abses akan terbentuk fistula.